SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes CPNS (Dok/JIBI)

Solopos.com, BOYOLALI — Aparat berwajib di Kabupaten Boyolali menyatakan siap menindaklanjuti dugaan praktik penipuan atau percaloan calon pegawai negeri sipil (CPNS) jika ada laporan dari masyarakat.

“Sudah pasti setiap ada laporan yang masuk, kami tindak lanjuti, termasuk kasus penipuan seperti percaloan CPNS tersebut dengan melakukan penyelidikan. Ketika tindak pidananya itu jelas, ya kami lakukan upaya mengumpulkan alat bukti. Alat bukti dinilai cukup dan mengarah ke tersangka, ya proses hukum dilanjut,” ujar Kapolres Boyolali, AKBP Budi Haryanto, ketika ditemui Solopos.com di Mapolres Boyolali, Selasa (26/11/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolres mengakui kasus penipuan berkedok perekrutan CPNS sebenarnya tidak hanya terjadi di Kabupaten Boyolali. Bahkan ada beberapa kasus percaloan CPNS tersebut dilakukan jaringan lintas daerah.

“Sindikat bukan hanya di Boyolali tapi lintas daerah. Cuma memang jaringannya salah satunya di Boyolali. Contoh yang pernah kami tangani kasus, laporan korban ternyata bukan hanya di Boyolali, tapi di Karanganyar ada, Klaten ada, Solo ada. Sekarang baru kami tindak lanjuti dengan pengejaran untuk tersangka yang dulu yang pernah lakukan penipuan CPNS,” ungkapnya.

Di sisi lain, Kapolres menyayangkan masih ada orang-orang yang percaya kepada oknum-oknum yang mengaku atau menjanjikan bisa memasukkan sebagai PNS. Sebab menurut dia, terkait perekrutan PNS saat ini sudah sangat transparan dengan sistem yang ketat.

“Sangat disayangkan mengapa masih ada yang percaya dengan orang-orang yang menjanjikan seperti itu. Padahal saat ini prosesnya sudah sangat transparan, sistemnya juga sangat ketat,” ungkapnya.

Kapolres menyatakan pihaknya juga telah mengimbau kepada masyarakat agar waspada dan tidak mudah percaya jika ada orang yang menjanjikan bisa menjadikan seseorang sebagai PNS.

“Kami tidak henti-hentinya mengimbau kepada masyarakat supaya tidak usah percaya dengan hal-hal seperti itu. Zaman sekarang sudah beda, sistemnya sangat transparan sehingga untuk main-main seperti itu sangat sulit. Kalaupun ada orang yang nitip-nitip, kemudian ternyata diterima, ya itu karena dia mampu. Jadi tidak usahlah percaya-percaya kepada yang seperti itu, tapi percaya pada diri dan kemampuannya sendiri,” tandasnya.

Ditemui terpisah, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Boyolali, Hendrik Selalau, menyampaikan hal senada. Ditanya tentang kesiapan aparat Kejari menindaklanjuti kasus seperti itu, Hendrik menyatakan siap jika alat bukti kasus lengkap. “Ya tentunya tindak lanjut kami berdasarkan alat bukti yang ada,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya