SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang calon haji (calhaj) berusia 86 tahun asal Krapyak Kulon, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, DIY, Mudjilah, terpaksa dipulangkan ke rumahnya tak lama setelah tiba di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Sabtu (13/7/2019).

Dokter di Asrama Haji menyatakan Mudjilah tidak layak terbang karena menderita stroke demensia. Alhasil, Mudjilah yang sudah delapan tahun menunggu terpaksa mengubur mimpinya untuk menjejakkan kaki di Tanah Suci.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dokter menyatakan Ibu Mudjilah kena stroke demensia sehingga tidak layak terbang. Karena itu dia dikembalikan ke daerah asal di Krapyak Kulon,” ujar Ketua Kelompok Terbang (Kloter) 23 asal Bantul, Munwazik ketika ditemui wartawan di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Sabtu.

Menurut Munwazik, sedianya Mudjilah akan ke Tanah Suci dengan kelima anaknya. Namun karena kondisi kesehatan yang tak memungkinkan, Mudjilah terpaksa dipulangkan. Jumlah calhaj kloter 23 yang semula 355 orang, yang berangkat 354 orang.

Sementara itu kelima anak Mudjilan harus berangkat ke Tanah Suci tanpa ibunda mereka. Berdasar jadwal, kloter 23 yang masuk di Asrama Haji Donohudan pada Sabtu pukul 07.00 WIB terbang dari Bandara Adi Soemarmo ke Tanah Suci pada Minggu (14/7/2019) pukul 07.00 WIB.

Menurut Munwazik, sejak keberangkatan dari Bantul, Mudjilah sudah diangkut menggunakan ambulans milik Dinas Kesehatan Pemkab Bantul, karena dia tak bisa duduk, hanya bisa berbaring. Ketika dipulangkan ke rumahnya dari Asrama Haji di Donohudan juga Mudjilah diangkut ambulans.

Dia mengungkapkan calhaj asal Bantul rata-rata telah mendaftar sejak 2010-2011. Jika mendaftar saat ini, papar dia, mereka dijadwalkan berangkat 20 tahun yang akan datang.

Terpisah Juru Bicara Humas Panitia Penyelenggara Haji di Asrama Haji Donohudan, Afief Mundzir, mengatakan hingga kemarin sore jumlah calhaj yang sakit dan dirujuk ke rumah sakit ada tiga orang. Mereka masing-masing Ispandi Jamari Jiyo, 65, asal Kabupaten Temanggung, dan Rusminah Sanrusdi Nursamsi, 80, asal Kabupaten Kebumen, yang harus dirujuk ke RSUD dr. Moewardi, Solo.

Satu lagi calhaj atas nama Darsono Sanmirjo Sanirjo, 63, asal Kabupaten Kebumen, masih harus menjalani observasi di poliklinik Asrama Haji karena didiagnosis menderita hipertensi, diabetes melitus, stroke, dan senilitas.

Afief menjelaskan mereka yang tertunda keberangkatannya karena sakit diberi kesempatan sampai batas kloter akhir diberangkatkan pada 5 Agustus. Jika saat itu belum juga bisa diberangkatkan, mereka diprioritaskan berangkat pada 2020.

“Jika pada 2020 mereka yang tertunda keberangkatannya akibat sakit tetap belum bisa berangkat, masih mempunyai satu kesempatan pada 2021. Kalau ternyata 2021 tetap belum bisa berangkat yang bersangkutan harus mendaftar kembali,” ujar dia.

Menurut dia, hingga Sabtu siang total calhaj yang masuk Asrama Haji Donohudan Solo sebanyak 8.069 orang. Sedangkan total yang diberangkatkan ke Tanah Suci sebanyak 21 kloter atau 7.521 orang.

Total yang tiba di Tanah Suci sebanyak 19 kloter atau 6.805 calhaj. Total calhaj yang wafat sebanyak dua orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya