SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Sugimin, calon anggota legislatif (caleg) petahana asal Masaran, Sragen, meninggal dunia dengan kondisi masih mengenakan seragam Partai Golkar pada satu hari menjelang pemungutan suara, Selasa (16/4/2019). Penyebab meninggalnya pengusaha konveksi asal Krikilan, Masaran, itu masih belum diketahui karena sejak Kamis (11/4/2019) putus komunikasi dengan pihak keluarga.

Seorang warga Krikilan, Wito, kepada Solopos.com, Selasa (16/4/2019), mengatakan Sugimin meninggal dunia. Dia mendapat informasi Sugimin meninggal di Wonogiri dan mobilnya Isuzu Panther Touring juga tidak ada. Namun Wito tidak mengetahui persis kejadiannya seperti apa.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sekretaris DPD II Partai Golkar Sragen, Sri Pambudi, mengaku belum mengetahui penyebab kematian Sugimin. Pambudi mendapat laporan kematian Sugimin pada pukul 02.00 WIB.

Ekspedisi Mudik 2024

“Semalam memang ada rapat di DPD II Partai Golkar dan Mas Sugimin tidak hadir. Kami mencoba menghubungi tetapi nomor ponselnya tidak aktif. Untuk mengetahui kronologinya harus ditelusur sejak meninggalkan rumah kapan. Apakah keluar rumah dengan mengenakan seragam partai atau tidak,” ujarnya.

Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan melalui Kapolsek Masaran AKP Agus Taruna mengatakan Polsek Masaran mendapat laporan dari keluarga Sugimin bila sejak Kamis (11/4/2019) pergi dari rumah dan ponselnya tidak bisa dihubungi. Agus berusaha untuk melacak keberadaan Sugimin lewat ponselnya.

“Kemarin [Jumat] sempat muncul sinyal ponselnya di wilayah Sukoharjo tetapi hanya beberapa saat kemudian hilang lagi. Informasinya opname di RS dr. Oen Solobaru tetapi setelah dicek keluarga ternyata sudah keluar dari rumah sakit itu. Saya justru belum mendapat kabar kalau meninggal dunia,” ujarnya.

Agus mengungkapkan kalau memang meninggal dunia maka terjadinya kemungkinan di luar Sragen. Agus berusaha mengkroscek hal itu dan mencoba berkoordinasi dengan Polres untuk melacak lokasi kematian dan penyebab kematiannya. “Pak Gimin itu memang sering pergi sepekan baru pulang. Kadang pergi tiga hari baru pulang. Ya, itu mungkin urusan dengan bisnis konveksinya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya