SOLOPOS.COM - Warga berswafoto di Jembatan gantung di Dukuh Dungus, Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Klaten, Rabu (4/8/2021). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Jembatan gantung di Dukuh Dungus, Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Klaten, dicat warna-warni sejak tiga pekan terakhir. Setelah dicat warna-warni guna menyambut HUT ke-76 RI, jembatan gantung di atas jurang setinggi 30 meter itu sering didatangi penghobi bersepeda sebagai spot selfie favorit di setiap akhir pekan.

Ketua RT 004/RW 003, Dukuh Dungus, Desa Mundu, Kecamatan Tulung, yakni Hadi Mulyono, 65, mengatakan jembatan gantung terbuat dari besi itu sudah dibangun sejak kurang lebih 10 tahun terakhir. Oleh kawula muda di daerahnya, jembatan gantung itu mulai dicat warna-warni sejak tiga pekan lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain agar lebih menarik, pengecatan jembatan dilakukan dalam rangka merayakan HUT ke-76 RI. Pengecatan melibatkan warga di Dukuh Dungus. Jembatan Gantung Dungus memiliki panjang kurang lebih 50 meter dan lebar sekitar satu meter.

Baca Juga: Transaksi Jual-Beli Tanah di Sukoharjo Meroket di Tengah Pandemi

“Sebelum jembatan terbuat dari besi seperti ini, dulunya jembatan terbuat dari bambu [era 1990-an]. Saat itu tiga tahun sekali harus diganti. Sekitar 2011, pereng jembatan sempat ambrol. Oleh Bupati Klaten, Pak Narno diberi bantuan Rp135 juta. Jadilah jembatan ini. Sejak dibangun itu, jembatan baru dicat kali ini. Ternyata, suasana di sini semakin ramai, terutama saat Sabtu dan Minggu. Banyak yang gowes ke sini untuk foto-foto [spot selfie],” kata Hadi saat ditemui Solopos.com, di Dukuh Dungus, Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Rabu (4/8/2021).

Hadi mengatakan kawasan yang saat ini juga disebut Kretek Pelangi Siledok Pusung itu akan disulap sebagai spot selfie yang menarik. Ke depan, kawasan tersebut akan dilengkapi dengan joglo, gazebo, dan sentra kuliner.

“Di tengah PPKM Level 4 ini, kami siapkan semuanya. Nanti, akan ada pemasangan lampu juga di sling jembatan. Harapannya ke depan, kawasan ini tambah ramai. Begitu pandemi Covid-19 berakhir, bisa menjadi daerah tujuan [wisata],” katanya.

Hal senada dijelaskan tokoh pemuda Desa Mundu, Supono. Penghobi bersepeda yang datang ke jembatan gantung di daerahnya mencapai 100 orang setiap Sabtu dan Minggu.

“Sabtu dan Minggu pukul 06.00 WIB itu, sudah banyak yang datang ke sini. Mereka berkumpul dan berfoto di sini. Warga pun membuka usaha di sekitar sini, seperti susu segar atau pun es degan di sini,” katanya.

Baca Juga: Dukuh Dobangsan Kulon Progo Viral Gara-Gara Ribuan Bendera

Salah seorang pengunjung di Jembatan Gantung Dungus, Desa Mundu, yakni Vivi, 13, mengaku tertarik mendatangi Jembatan Gantung Dungus. Selain berada di atas jurang dengan ketinggian 30 meter, dirinya bisa berswafoto di lokasi tersebut.

“Lokasinya bagus. Saat melewati jembatan, jembatannya goyang-goyang. Tapi, saya tidak takut. Ini ambil beberapa foto, nanti disimpan terlebih dahulu [sebelum di-posting di media sosial],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya