SOLOPOS.COM - Aksi vandalisme di tembok Keraton Kasunanan Surakarta, Senin (25/4/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos/dok)

Cagar budaya Solo, aksi vandalisme menyasar di tembok kompleks Keraton Solo.

Solopos.com, SOLO–Keraton Kasunanan Solo kewalahan mencegah aksi vandalisme yang menyasar sejumlah tembok di kompleks Keraton.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wakil Pengageng Sanana Wilapa Keraton Solo, K.P. Winarno Kusumo, mengatakan coretan vandalisme kini terpampang jelas di berbagai tembok di kompleks Keraton Solo. Dia menyesalkan aksi vandalisme yang dilakukan sejumlah orang tidak bertanggung jawab tersebut karena telah mengotori bangunan di kawasan cagar budaya.

“Sebenarnya sudah banyak orang yang tahu bahwa Keraton termasuk kawasan cagar budaya. Mereka tidak mencoba melindungi Keraton, malah nekat dengan tetap melakukan aksi vandalisme. Mereka punya maksud-maksud tertentu, seperti ingin memberikan citra negatif terhadap kerabat Keraton,” kata Winarno kepada Solopos.com, Senin (25/4/2016).

Winarno menegaskan pencegahan aksi vandalisme bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak Keraton, melaikan pemerintah yang seharusnya lebih berperan aktif. Dia menyebut Keraton sudah membangun komunikasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk menggelar sosialisasi perlindungan kawasan cagar budaya.

“Kami pernah berkomunikasi dengan Lurah Baluwarti. Kami menggelar sosialisasi mengenai kawasan cagar budaya. Namun, kami yang bekerja sepeti itu tidak akan membuahkan hasil kalau masyarakat masih bandel. Saya ambil contoh, underpass di Makamhaji saja baru selesai sudah dicoret-coret. Harus ada kesadaran tinggi dari masyarakat,” papar Winarno.

Bukan hanya corat-coret, Winarno menyampaikan sejumlah tembok Keraton juga menjadi sasaran aksi perusakan. Menurut dia, merubah bentuk bangunan termasuk sebagai tindakan perusakan karena berada di kawasan cagar budaya. Winarno menyebut sebagian pelaku perusakan sudah diketahui dan diberikan pemahaman.

“Dulu sudah koordinasi dengan Pemerintah Kelurahan Baluwarti. Kami minta tolong untuk sama-sama menjaga kawasan Keraton. Misalnya, warga bisa menegur muda mudi yang nongkrong du tikungan gelap di kompleks Keraton. Karena orang banyak, mungkin juga bukan warga Baluwarti yang tidak paham pentingnya menjaga kawasan cagar budaya,” jelas Winarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya