SOLOPOS.COM - Ilustrasi cabul. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — James William Treasure, 42, guru sekolah dasar (SD) harus berurusan dengan hukum karena melakukan perbuatan cabul terhadap murid dan mantan muridnya. Kebanyakan korban James adalah anak-anak di bawah umur.

Dikutip dari Dailymail, Rabu (10/11/2021), guru yang melakukan perbuatan tak senonoh itu bahkan mengajar di tiga sekolah Victoria, Australia. Beragam jenis pelecehan seksual dilakukan James kepada murid dan mantan muridnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

James mengenakan topeng berwajah murid dan mantan muridnya ke boneka seks untuk dicabuli. Ia lantas merekam aksinya itu untuk dijadikan koleksi pribadi.

Baca Juga: Kisah Unik 40 Tahun Mobil Tua Parkir di Italia

James kemudian menjalani sidang di Pengadilan Wilayah Victoria, Senin (8/11/2021). Guru cabul tersebut mengakui kesalahanya, yakni memproduksi video pelecahan seksual kepada anak di bawah umur.

 

Hakim Pengadilan Wilayah Victoria, Frances Hogan, menjelaskan aksi yang dilakukan pelaku termasuk kejahatan tingkat tinggi. Sebagian korban yang mengalami kekerasan seksual bahkan tidak menyadari dirinya direkam pelaku beberapa tahun lalu.

Kesalahan paling parah yang dilakukan James adalah saat ia memanfaatkan profesinya sebagai guru untuk mencabuli muridnya.

Selain memanfaatkan foto murid dan mantan murid untuk dikenakan pada boneka seks, James juga melakukan kekerasan seksual secara langsung terhadap korban.

Baca Juga: Relaksasi Retribusi Pasar Tradisional Dihentikan, Ini Alasannya

Dalam keterangannya, James mengaku mengajak korban ke ruangannya saat istirahat dan mengiming-imingi mereka dengan cokelat. Si guru cabul kemudian meraba dan menyentuh bagian vital muridnya.

Korban yang dilecehkan mencoba memberontak, namun pelaku membentak korban supaya murid-murid lain tidak mengetahui aksinya.

Korban lain yang merupakan mantan muridnya hadir di persidangan bersaksi telah dicabuli James. Si korban mengaku dibawa ke tempat asing.

Baca Juga: Kisah Sedih Nenek Tua Penjual Baju Keliling, Untung Cuma Rp500

Sementara itu, pengacara James, Philip Dunn QC, menjelaskan kliennya memiliki kelainan pedofilia. Ia menyebut pelaku memilih untuk menalani proses rehablitasi. Philip menambahkan kliennya menggunakan obat terlarang untuk menahan hasrat seksnya yang terlampau tinggi

Di sisi lain, Jaksa Penuntut Umum, Francesca Holmes, guru cabul itu melakukan perbuatannya bukan karena kelainan. Pasalnya, James juga memiliki riwayat pelecehan seksual.

“Dia memiliki riwayat memuaskan hasrat seksualnya dengan mengeksploitasi anak-anak, dan dia baru saja melakukannya,” kata Jaksa.

Simpan Ribuan Foto Dan Video Pelecehan Seksual

Sebelumnya, James pernah dipenjara pada 2018 dengan kasus perekaman video anak-anak yang bermain di pantai. Dari hasil penyidikan polisi Queensland, Australia ditemukan 3.900 foto pelecehan terhadap anak yang tersimpan di laptop dan sepatu yang dilengkapi fitur kamera pengintai.

Polisi juga menyita barang bukti berupa video pelaku saat melakukan hubungan intim dengan boneka seks bocah berseragam sekolah dan video aksi pelecehan seksual terhadap salah satu murid di mana ia memperlihatkan wajahnya dengan jelas.

Baca Juga: Mantap! Tengkleng Goreng Porsi Jumbo Mbak Puji di Nguter Sukoharjo

James juga diketahui menyimpan 30.000 video dan gambar yang berisi kegiatannya di sekolah, sidang pengadilan, dan membuat catatan harian tentang aksi kepada muridnya. Pria 42 tahun itu dibebaskan bersyarat dari penjara Queensland pada Januari 2021 silam.

Atas aksinya kini, guru cabul tersebut terancam hukuman penjara seumur hidup. Pelaku akan menjalani sidang selanjutnya untuk pembelaan pada 31 Januari 2022 mendatang di Pengadilan Wilayah Victoria.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya