Solopos.com, SOLO – Alih-alih meningkatkan kebebasan jurnalisme dan otonomi media (pers), perkembangan media sosial telah meningkatkan tekanan politik yang dialami jurnalis. Manipulasi media sosial terorganisasi secara masif pada masa pemilihan presiden 2014 dan 2019. Efeknya menyebar ke banyak aspek kehidupan hingga kini.
Demikian dikemukakan Masduki, dosen di Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, peraih gelar doktor bidang penyiaran di Institute of Communication Studies and Media Research (IfKW) Ludwig Maximilians University of Munich (LMU Munich), Jerman.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.