SOLOPOS.COM - Puluhan anak balita berada di barak pengungsian Kelurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman, DIY, Sabtu (7/11/2020). (Harian Jogja-Gigih M. Hanafi)

Solopos.com, JOGJA — Sudah beberapa pekan lalu, Pemkot Jogja—dalam hal ini BPBD Kota Jogja—melakukan sejumlah persiapan kesiapsiagaan demi menghadapi potensi bencana di musim penghujan. Sebanyak 110 kampung tangguh bencana (KTB) disiagakan, termasuk untuk mengantipasti status Merapi. Diperhatikan pula prosedur jaga jarak dalam evakuasi.

Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, Jumat (8/112020), mengklaim pihaknya telah menginstruksikan KTB yang ada di 110 kampung untuk siaga menghadapi potensi berbagai bencana. “Sudah melakukan apel kesiapsiagaan terutama yang kita hadapi hujan, banjir, tanah longsor puting beliung. Kemarin kita sudah cek-cek peralatan, kemudian kesiapan dari teman-teman KTB,” terangnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Astronom Klaim Temukan Kembaran Bulan di Balik Mars

Ekspedisi Mudik 2024

Beberapa langkah yang telah dilakukan di antaranya memetakan potensi banjir longsor dan memotong beberapa pohon. Bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah juga dilakukan mitigasi bencana erupsi GunungMerapi.

“Termasuk kesiapsiagaan terhadap Merapi. Mudah-mudahan tidak terjadi sesuatu tapi kita harus antisipasinya. Tapi insyaallah seluruh KTB kita 110. Kalau 30 orang, sekitar 3.500 orang yang tersebar di Kota Jogja. Mudah-mudahan sudah siap siaga,” tuturnya.

Kapasitas Tempat Evakuasi

Dari segi posko evakuasi dan titik kumpul, Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kota Jogja, Octo Noor Arafat, menyebutkan akan ada penambahan kapasitas agar bisa mendukung protokol kesehatan jaga jarak. Prinsipnya, untuk memenuhi prosedur jaga jarak itu maka dibutuhkan tambahan tempat evakuasi yang memadai.

Penerapan protokol jaga jarak itu membuat kapasitas posko evakuasi yang akan diisi separuh atau 50% dari kapasitas normalnya. “Tempat evakuasi yang dulunya bisa dimaksimalkan 100 persen maka pada saat ini hanya bisa digunakan kapasitas paling tidak separuhnya,” terangnya.

Film Kimutse No Yaiba Bangkitkan Bisnis Bioskop Jepang

Realita jaga jarak sesuai protokol pencegahan persebaran Covid-19 ini membuat Octo merasa perlu untuk melakukan penambahan tempat evakuasi. Menurutnya tempat evakuasi alternatif selain balai rukun warga, juga diperlukan alternatif lain untuk evakuasi warga apabila terjadi bencana.

“Dengan adanya aturan-aturan pembatasan jarak ini juga perlu diutamakan, di samping keselamatan warga,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya