Solopos.com, SOLO – Indonesia kini membutuhkan reformasi jilid kedua sebagai kelanjutan gerakan reformasi 1998. Gerakan reformasi kedua harus dilakukan secara damai untuk memperbaiki semua sektor kehidupan berbangsa dan bernegara.
Demikian mengemuka dalam diskusi publik di platform Space di Twitter bertema Nasib Demokrasi dan 24 Tahun Reformasi yang difasilitasi Ketua Dewan Pengurus Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) dan Rektor Universitas Paramadina Didik J. Rachbini pada Minggu (22/5/2022) petang.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.