SOLOPOS.COM - Ilustrasi (SOLOPOS/Triyono)

Solopos.com, WONOGIRI – Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Wonogiri akan menertibkan izin trayek bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) jurusan Wonogiri-Jakarta. Pasalnya, selama ini, bus AKAP mencari penumpang hingga wilayah pedesaan.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Wonogiri, Ismiyanto, mengatakan pihaknya segera menertibkan bus AKAP yang mencari penumpang hingga wilayah pedesaan seperti Purwantoro dan Pracimantoro. Semestinya, bus AKAP hanya diperbolehkan mencari penumpang di Terminal Induk Wonogiri.
“Selama ini, jumlah bus AKAP yang masuk ke wilayah Wonogiri tak jelas. Bahkan, mereka ngetem di wilayah pedesaan seperti Purwantoro dan Pracimantoro,” katanya, Minggu (11/5/2014).
Pihaknya kerap mendapat komplain dari para pengusaha angkutan darat lokal terkait masuknya bus AKAP hingga pedesaan. Armada AKAP sering jemput bola mencari penumpang hingga pedesaan. Dikhawatirkan, bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun angkuta pedesaan (angkudes) kalah bersaing dengan bus AKAP. Imbasnya, mereka akan kesulitan mencari penumpang.
Permasalahannya, izin trayek bus AKAP diterbitkan langsung Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tanpa meminta rekomendasi dari instansi di daerah. “Harusnya setiap instansi di daerah memberikan rekomendasi kepada Kementerian [Kementerian Perhubungan]. Namun, pada praktiknya kami tak pernah dimintai rekomendasi dan diberi surat tembusan izin trayek. Ini akan menjadi permasalahan besar jika tak ditangani sekarang,” beber dia.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan berkoordinasi dengan Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Wonogiri untuk membahas permasalahan tersebut. Sehingga para pengusaha angkutan darat di Wonogiri tetap dapat mencari penumpang di pedesaan.
Di sisi lain, Ketua DPC Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Wonogiri, Edi Purwanto menyatakan bus AKAP jurusan Wonogiri-Jakarta yang mencari penumpang hingga pedesaan jelas-jelas merugikan pengusaha bus lokal. Semestinya, bus AKAP ngetem di Terminal Induk Wonogiri sehingga bus lokal termasuk angkudes kebagian penumpang.

Lebih jauh, Edi menjelaskan saat ini, kondisi perekonomian para pengusaha bus tengah limbung. Pemasukan dari biaya ongkos penumpang tak dapat menutup biaya operasional. Alhasil, tak sedikit pengusaha bus yang gulung tikar. “Dari 32 pengusaha bus lokal, ada beberapa pengusaha bus yang terancam bangkrut. Kondisi ini harus disikapi semua pihak,” pungkas Edi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya