SOLOPOS.COM - Calon penumpang menaiki bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) PO Suharno jurusan Solo-Jogja di pintu barat Terminal Tirtonadi, Solo, Senin (30/5/2022). (Solopos.com/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pengusaha bus bumel trayek Solo-Jogja masih mencoba bertahan di tengah himpitan kondisi. Keberadaan bus patas trayek Surabaya-Jogja dan KRL Solo-Jogja membuat eksistensi bus kelas ekonomi tersebut kian terpuruk.

Meski demikian, bus tersebut ternyata masih memiliki penumpang setia yang telah lama berlangganan. Para penumpang ini pun sudah paham betul dengan sensasi naik bus yang bagi sebagian orang kurang nyaman.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kini, rata-rata sekali jalan bus tersebut hanya mengangkut paling banyak belasan penumpang. Mereka adalah penumpang setia yang masih mengandalkan moda transportasi tersebut.

Diberitakan sebelumnya, dari 11 perusahaan otobus (PO) yang pernah beroperasi di trayek Solo-Jogja, kini tinggal lima yang masih aktif melayani penumpang.

Lima PO bus bumel traayek Solo-Jogja tersebut adalah Langsung Jaya (4 unit bus), Sedya Utama (7 unit bus), Suharno (7 unit bus), Putra Jaya (2 unit bus, dan Jaya Putra (2 unit bus). Total bus Solo-Jogja yang beroperasi dari lima PO itu 22 unit.

Baca juga: Potret Lawas Terminal Tirtonadi: Kandang Bus Hidung Panjang – Bumel

Salah seorang sopir bus Sedya Utama, Purwanto, 49, saat diwawancarai Solopos.com di Terminal Tirtonadi Solo, akhir pekan lalu, membenarkan kini hanya mengandalkan penumpang setia dari kalangan pedagang pasar yang mencari penghasilan di Solo. Selain pedagang pasar, sebagian dari warga asli Klaten, Prambanan, yang bermobilitas di rute Solo-Jogja.

“Yang naik ini ya kebanyakan langganan lama, jarang ada anak muda, rata-rata sudah pada kenal semua, pedagang-pedagang pasar sini yang rumahnya Klaten, Prambanan, masih ikut [naik bus Sedya Utama],” ucap pria asal Polanharjo, Klaten, itu.

Pantauan Solopos.com, bus Sedya Utama sudah dilengkapi AC untuk pendingin kabin. Hal itu berbeda dengan bus bumel Solo-Jogja lainnya, Langsung Jaya, yang tidak dilengkapi fasilitas AC. Bus satu ini juga menjadi alternatif bagi penumpang di kisaran umur 30 tahu ke atas. Rata-rata penumpangnya tidak banyak membawa barang berat.

Baca juga: Legend! Deretan Bus Bumel Solo-Jogja, Pernah Naik?

Sopir bus Langsung Jaya, Mujianto, mengatakan masih bertahan di tengah gempuran bus ber-AC dengan pelanggan setianya meski jumlah tinggal beberapa.

“Kalau dibandingin sama bus-bus lain yang sudah AC ya kami memang kalah. Kalah sama bus lintas kota [bus AKAP]. Sekali narik itu ya cuma delapan orang, itu kami ada dua unit sehari,” ucapnya kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya