SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal Pol Idham Azis (Antara-Wahyu Putro A.)

Solopos.com, JAKARTA -- Meskipun masa jabatan Kapolri Idham Azis masih enam bulan lagi, bursa calon Kapolri di internal kepolisian mulai marak diperbincangkan. Bahkan Indonesia Police Watch (IPW) menyebut tiga kelompok yang menonjol, yakni Geng Solo, Geng Idham, dan geng netral.

Geng Solo terdiri atas jenderal-jenderal yang pernah bertugas di Solo. Geng Idham adalah jenderal jenderal yang dekat dengan Kapolri Idham Azis. Sedangkan Geng Netral dekat dengan semua pihak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

20 ASN Pemkot Semarang Positif Covid-19, Termasuk Anggota Satpol PP

Tiga kelompok itu ini mendominasi bursa calon Kapolri. "Tiga kelompok [lain] yang sempat mendominasi putaran elite kekuasaan di Polri, saat ini sudah terkikis dan tersingkir dari putaran elite kekuasaan internal.  Yakni Geng Syafruddin, Geng Tito [Karnavian], dan Geng BG [Budi Gunawan]," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan tertulis.

Ekspedisi Mudik 2024

Sedikitnya ada delapan nama yang disebut sebut masuk sebagai calon kuat dalam bursa calon Kapolri. Dari pendataan IPW, kedelapan nama itu terdiri atas lima jenderal bintang tiga (Komjen) dan tiga bintang dua (Irjen). Kedelapan nama ini mulai dari lulusan Akademi Kepolisian 1988 A hingga 1991.

52 Pedagang Positif Covid-19, 19 Pasar di Jakarta Ditutup

Lima nama Komjen yang masuk bursa calon Kapolri adalah Komjen Rico (Kabaintelkam), Komjen Agus (Kabaharkam), Komjen Boy Rafly (Kepala BNPT), Komjen Sigit (Kabareskrim), dan Komjen Gatot (Wakapolri). Sedangkan untuk bintang dua ada Irjen Nana (Kapolda Metro Jaya), Irjen Lufti (Kapolda Jateng), dan Irjen Fadhil (Kapolda Jatim).

Jenderal Bintang Dua

Menurut Neta, ketiga jenderal bintang dua ini bisa masuk bursa karena ada situasi yang mendukung. Menjelang Idham Azis pensiun, ada dua posisi jenderal bintang tiga yang bakal pensiun, yakni Kepala BNN dan Sestama Lemhanas. Bahkan, jika menjelang 1 Juli posisi Kakorbrimob dijadikan bintang tiga, peluang jenderal bintang dua menjadi bintang tiga menjadi tiga posisi.

Mengerikan! RS di Kota Bogor Jadi Klaster Baru Penularan Covid-19

"Sebab keberadaan Kakorbrimob dengan pangkat Komjen sudah disetujui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Tinggal menunggu penetapan dan pelantikan saja," kata Neta terkait peluang 3 jenderal bintang dua itu masuk bursa calon Kapolri.

Sesuai prosedur, nama-nama calon Kapolri akan digodok Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri yang diketuai Wakapolri. Para anggota Wanjakti adalah Irwasum, Assisten SDM, dan Kadiv Propam.

Bahaya! Tren Kasus Positif Covid-19 Klaten: Anak Muda Tanpa Gejala

Setelah digodok Wanjakti, nama-nama yang masuk bursa calon kapolri diserahkan Kapolri kepada Presiden untuk dipilih. Kemudian mereka akan menjalani uji kepatutan di Komisi III DPR. Di sisi lain Kompolnas juga memberikan nama nama calon Kapolri sebagai usulan kepada Presiden.

"Sementara Geng BG tersisih di luar lembaga kepolisian, meski mendapat pangkat menjadi jenderal bintang tiga. Apakah jenderal jenderal bintang tiga Geng BG yang berada di luar Polri ini bisa kembali ke internal dan masuk bursa? Kita tunggu saja," ujar Neta.

Faisal Basri: Krisis Covid-19 Buka Borok Keuangan Pemerintah Indonesia

Mantan Ajudan SBY

Selain itu, kata Neta, ada dua hal menarik dalam bursa calon Kapolri. Pertama, ada nama mantan ajudan Presiden SBY, Komjen Rico. Dia disebut-sebut sebagai calon kuat Kapolri pengganti Idham Azis, mengingat dia adalah Adimakayasa Akpol 88 B.

"Jika hal itu terjadi tentunya ini menjadi fenomena baru, tidak hanya di dalam dinamika kepolisian tapi juga dalam dinamika politik. Mantan ajudan Presiden SBY bisa menjadi Kapolri di era Presiden Jokowi," kata dia.

Hamil dan Positif Covid-19, Driver Ojol Surabaya Tewas Dijambret

Kedua, adalah nama Irjen Fadil yang cukup kuat dalam bursa calon Kapolri. Neta menilai Kapolda Jatim itu adalah salah satu "tim sukses" saat Idham mengikuti uji kepatutan di DPR.

"Terlepas siapa pun yang menjadi Kapolri yang dipilih Presiden Jokowi nanti, dinamika prosesnya menarik untuk dicermati. Selain itu tugas berat tentunya menanti," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya