SOLOPOS.COM - Ilusrasi karantina/isolasi pasien Covid-19. (freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah desa/kelurahan di Kabupaten Sukoharjo diminta mengaktifkan kembali tempat isolasi terpusat (isoter) seiring kenaikan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir. Total jumlah tempat tidur atau bed di tempat isoter yang tersebar di 167 desa/kelurahan sebanyak 235 bed.

“Saya minta tempat isoter di setiap desa/kelurahan kembali diaktifkan untuk pasien positif tanpa gejala yang menjalani isolasi. Sekarang kasus Covid-19 di Sukoharjo melonjak setiap hari,” kata Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (11/2/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sebagai informasi, pemerintah desa/kelurahan mengoptimalkan tempat isoter untuk para pasien positif tanpa gejala saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro pada awal Februari 2021. Kini, kasus Covid-19 kembali mengalami tren kenaikan dan mayoritas masyarakat yang terpapar Covid-19 tergolong tanpa gejala.

Baca juga: Covid-19 Rambah 18 Sekolah di Sukoharjo Sejak Awal 2022, Ini Rinciannya

Lebih lanjut, Bupati mengatakan pasien positif Covid-19 tanpa gejala didorong untuk menjalani isolasi di tempat isoter di wilayahnya masing-masing. Mereka berpotensi menularkan virus saat berinteraksi dengan anggota keluarga atau sanak famili. Bisa juga menularkan virus kepada tetangga rumah.

“Untuk tempat isoter tingkat kabupaten dipusatkan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Nguter di Desa Celep. Pekan depan, saya akan mengecek apakah sudah ada pasien positif tanpa gejala yang menjalani isolasi di tempat isoter atau belum,” tutur Etik Suryani.

Sekolah dan Keluarga

Disinggung ihwal perkembangan kasus Covid-19 di Sukoharjo, Bupati Etik menjelaskan sebagian besar klaster penularan Covid-19 berasal dari sekolah dan keluarga. Tak sedikit tenaga pengajar dan siswa terpapar Covid-19.

Baca juga: 30 Bed di Pustu Nguter Sukoharjo Siap Tampung Pasien Covid-19 OTG

Karena itu, pemerintah lantas mengambil kebijakan menyetop total kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah guna mencegah penularan virus. “Kami lebih sayang anak-anak. Para orang tua siswa mohon dipahami kondisi kasus Covid-19 yang meningkat,” beber dia.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, menyatakan pemerintah melakukan beragam upaya pengendalian pandemi Covid-19. Saat ini, satgas tengah memperkuat pelacakan dan pengetesan kontak erat pasien positif. Hal ini dibarengi akselerasi percepatan vaksinasi yang menjadi kunci keberhasilan pengendalian pandemi Covid-19.

Kendati demikian, Tuti, panggilan akrabnya, meminta masyarakat agar mengencangkan penerapan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. “Kalau bisa mobilitas di luar rumah dikurangi dan menghindari kerumunan. Saat masuk area gedung atau fasilitas publik harus mencuci tangan dengan sabun dan air,” kata dia.

Baca juga: Sudah Tahu Belum Lur? Ini Loh 6 Julukan Kondang Sukoharjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya