SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati (ketga dari kiri), berbicara dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meresmikan Blesscon Plant 3 di Sambungmacan, Sragen, Rabu (30/3/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, curhat ihwal penetapan lahan sawah yang dilindungi (LSD) ke Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, Rabu (30/3/2022). Bupati Yuni mengeluhkan dari 10.000 hektare yang diverifikasi ulang ternyata masih ada 9.000 hektare yang masuk LSD.

Curhat ini disampaikan Yuni saat Ganjar datang ke Sragen untuk meresmikan Blesscon Plant 3 PT Superior Prima Sukses Toyoga, di Kecamatan Sambungmacan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Yuni menyampaikan Sragen memiliki Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2020. Tetapi dengan kebijakan LSD itu lahan yang seharusnya masuk zona industri di Sambungmacan dan gondang tidak bisa dibangun pabrik karena kembali menjadi sawah. Pemkab Sragen banyak protes dalam audiensi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kemen ATR/BPN) terkait hal itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Gara-Gara Ada LSD, Target Investasi di Sragen Diturunkan Jadi Rp1,5 T

“Awalnya ada 10.000 hektare yang masuk LSD. Kemudian diverifikasi ulang dan hasilnya masih 9.000 hektare yang masuk LSD. Padahal kami sudah menetapkan lahan sawah lestari seluas 42.000 hektare untuk pertanian berkelanjutan,” ujarnya.

Bupati memita tolong kepada Gubernur agar bisa berkomunikasi dengan Menteri ATR/BPN agar investasi di Sragen tidak terganggu. “Kami sudah berkirim surat ke Presiden dan Pak Luhut [Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan]. Katanya permudah investasi dan jangan pungli, tapi ternyata pusat membuat aturan saling menjerat sehingga daersh kesulitan,” ujar Yuni.

Sementara itu, CEO SPS Corporate & SMB Grup Dermawan Suparsono mengajak para pengusaha untuk melakukan investasi di Sragen karena iklim investasi di Sragen yang enak. Dia mengajak pengusaha kertas, pengusaha kayu, pengusaha tisu karton, dan pengusaha lainnya untuk masuk Sragen.

Baca Juga: Apa Itu LSD yang Bikin Bupati Sragen Berang?

“Sragen ini menarik karena dekat dengan bahan baku dan pasar. Pembangunan infrastruktur di Jateng juga luar biasa sehingga banyak investor masuk. Saya senang dengan Bupati Sragen yang akomodatif dengan mempermudah perizinan. Kami mendapat tempat yang dekat dengan pintu tol. Bahan baku diambil dari Rembang, Blora, Jepara, dan Grobogan yang semua masuk wilayah Jateng,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya