SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Yuni Sukowati bersama Kepala Bappeda Litang Sragen Zubaidi meninjau pekerjaan pembangunan RSUD tipe D di wilayah Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen, Sabtu (14/8/2021). (Istimewa/Kominfo Sragen)

Solopos.com, SRAGEN—Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek pembangunan RSUD Tangen yang dibangun dengan dana Rp20 miliar, Sabtu (14/8/2021). Dalam sidak tersebut, Bupati menemukan deviasi 5% dalam progres pekerjaan proyek yang ditargetkan selesai pada Desember 2021 itu.

Sidak tersebut dilakukan di sela-sela kunjungan vaksinasi dari Blangu, Kecamatan Gesi, ke arah Galeh atau Jekawal di Kecamatan Tangen. Dalam sidak itu, Bupati ditemani Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Sragen, Zubaidi, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dr. Agus Sudarmanto. Saat sidak, Bupati sempat meminta penjelasan pihak pelaksana proyek.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ya, tadi mampir melihat pembangunan RSUD Tangen. Progres pekerjaannya bagus. Malah ada deviasi pekerjaan 5% lebih cepat. Artinya, progresnya lebih cepat dari target yang ditentukan,” ujar Yuni, sapaan Bupati, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu siang.

Baca Juga: Wow! Klaten Ekspor Telur Tetas ke Myanmar dan Vietnam

PPK Proyek RSUD Tangen, dr. Y. Agus Sudarmanto, saat dihubungi, Sabtu siang, menyampaikan progres pembangunan RSUD itu hingga Agustus ini sudah mencapai 11%. Dia mengatakan progress pekerjaan itu melebihi target yang ditentukan yang mestinya baru 6% sehingga ada kelebihan 5%. Dia mengatakan pekerjaan yang melebihi target bagus karena pekerjaan bisa selesai lebih cepat dari target yang ditentukan.

“Ya, tadi Bupati melihat langsung pekerjaan fisiknya dan komunikasi langsung dengan pelaksana dan pengawas proyek. Pekerjaan berjalan lancar dan nyaris taka da kendala. Dari pengamatan pimpinan OPD [organisasi perangkat daerah] yang hadir semua menyampaikan pekerjaan baik dan kualitas pekerjaan harus dipertahankan,” ujarnya.

Dengan progres pekerjaan yang lebih cepat itu, Agus optimistis pembangunan RSUD tipe D itu bisa selesai lebih cepat, yakni sebelum Desember 2021. Dia menerangkan dana Rp20 miliar itu untuk membangun gedung rawat inap dengan kapasitas 50 tempat tidur, gedung rawat jalan berupa poliklinik-poliklinik, dan sarana pendukung lainnya, termasuk alat kesehatan (alkes).

Baca Juga: HUT ke-60 Pramuka, Pengurus Kwarcab Sukoharjo Ziarah ke Makam Tokoh Kepanduan

 

Siapkan SDM

“Kami kesulitan dalam penyiapan sumber daya manusia, terutama dokter spesialis. Nantinya ada poliklinik umum, poliklinik spesialis, dan poliklinik gigi yang semua harus ada dokternya. Untuk kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) sebagian sudah disiapkan. Prinsipnya pada 2021 ini menyiapkan gedung dan sarana prasarana lainnya lalu pada 2022 sudah siap dioperasionalkan,” jelas dia.

Dia mengatakan pada 2022 tinggal melengkapi syarat perizinan dan pemenuhan SDM yang cukup sulit karena saat membuka lowongan dari jalur calon pegawai negeri sipil (CPNS), tidak ada yang mendaftar untuk lowongan dokter spesialis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya