SOLOPOS.COM - Suasana RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen, Minggu (25/6/2017). (Danur Lambang Pristiandaru/JIBI/Solopos)

Bupati Sragen berang mendengar kabar ada makelar yang bermain dalam perekrutan pegawai RSUD.

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengaku mendapat informasi adanya makelar yang bermain dalam perekrutan pegawai Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Hal itu membuatnya gusar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Para makelar itu menjanjikan dapat meloloskan para pelamar menjadi pegawai BLUD tersebut dalam seleksi yang sedang berlangsung. Tentu saja para makelar itu meminta imbalan uang atas jasa yang mereka janjikan.

Modus para makelar itu dengan meminta uang down payment (DP) dengan jumlah tertentu. Bila pengguna jasa lolos menjadi pegawai BLUD mereka harus membayar kekurangan biayanya sesuai kesepakatan.

“Saya imbau agar tak percaya kepada broker atau siapa pun yang mengatakan bisa memasukkan menjadi pegawai BLUD dengan biaya tertentu. Karena sudah ada indikasi yang seperti itu,” tutur dia, Rabu (31/1/2018) siang.

Yuni, panggilan akrabnya, menjelaskan para broker atau makelar tersebut mengaku-ngaku sebagai orang dekat Bupati, Wakil Bupati (Wabup) dan Sekda, agar mendapat kepercayaan dari para calon pelamar. “Sudah ada yang mengaku [memakai jasa makelar] lewat jalur seseorang dengan DP sekian, jalur lainnya DP sekian. Saya yakinkan itu [makelar] tak benar. Bila Direktur RSUD macam-macam, saya sikat,” ancam dia.

Ditanya uang jasa yang diminta makelar, Yuni mengaku tidak tahu. Dia mengajak semua komponen masyarakat, termasuk awak media, ikut mengawasi proses perekrutan pegawai BLUD RSUD Sragen. “Bila ada info segera laporkan saya,” pinta dia.

Menurut Yuni, perekrutan pegawai BLUD RSUD dr. Soehadi Prijonegoro merupakan kebutuhan untuk memenuhi jumlah ideal pegawai rumah sakit pelat merah itu. Tujuan akhir dari jumlah sumber daya manusia (SDM) yang ideal yaitu peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Lowongan yang dibuka mulai dari perawat medis, dokter spesialis, tenaga administrasi, dan ahli gizi. Tapi Yuni mengaku tidak ingat berapa jumlah formasi yang dibuka kali ini.

“Jumlah pelamar hampir mencapai 3.500 orang. Tidak hanya dari Sragen tapi juga dari luar Jawa seperti Kalimantan. Peminatnya luar biasa,” ujar dia.

Yuni menguraikan proses pendaftaran lowongan BLUD sudah ditutup pada 28 Januari 2018. Saat ini sedang tahap verifikasi administrasi. Setelah itu dilanjutkan tahap pengumuman seleksi administrasi Kamis (1/2/2018).

Informasi yang diperoleh Solopos.com, ada sekitar 139 lowongan yang dibuka dalam perekrutan pegawai BLUD RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen kali ini. Setelah seleksi administrasi disusul serangkaian tes.

Ketua Forum Masyarakat Sragen (Formas), Andang Basuki, menilai proses perekrutan pegawai, apalagi yang dilakukan pemerintah daerah, sangat rentan terhadap permainan sekelompok orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya