SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyuntikan vaksin kepada warga di Balai Desa Jekani, Mondokan, Sragen, Rabu (11/8/2021). (Istimewa/Kominfo Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, membuka peluang bagi anak-anak untuk mengambil perannya sebagai bupati dalam waktu tertentu. Nantinya, anak-anak itu diberi kesempatan dan kepercayaan untuk memimpin jalannya pemerintahan dalam periode tertentu.

Hal ini disampaikan Bupati yang akrab disapa Yuni itu dalam Rapat Koordinasi Gugus Tugas KLA Kabupaten Sragen di Aula Sukowati Setda Sragen, Jumat (12/11/2021). Yuni menyampaikan ada surat dari Unicef yang meminta anak bisa mengambil alih dalam pemerintahan untuk memimpin rapat mulai tingkat Gubernur hingga Bupati atau Wali Kota pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2021 ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia mengatakan anak bisa menjadi Bupati dalam waktu mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Dalam waktu empat jam itu, kata dia, anak bisa memutuskan sendiri isu-isu yang nantinya disumbangkan kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti.

“Jadi anak bermain peran dalam kebijakan pemerintahan. Bagi saya tidak masalah. Justru hal ini bisa menjadi ruang bagi anak untuk memberi masukan konkret kepada pemerintah,” katanya.

Sebelumnya, Yuni menyampaikan peran anak dalam pembangunan di tingkat kecamatan dan desa masih kurang. Dia mengatakan peran anak lewat Forum Anak Sukowati (Forasi) baru terlihat dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kabupaten.

“Dalam musrenbang tingkat desa dan kecamatan belum ada keterlibatan anak. Saya minta forum anak juga bisa menyampaikan unek-unek mereka dalam musrenbang tingkat kecamatan dan desa,” ujar wanita berkerudung tersebut.

Baca Juga: Dibuat 2 Hari, 2 Gunungan Buah di Sragen Ludes hanya dalam 5 Menit

Selain itu, Yuni mengungkapkan komitmen untuk tidak menggandeng perusahaan rokok mestinya dilakukan dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat desa atau kelurahan. Yuni menerangkan selama ini di tingkat kabupaten sudah konsisten dengan komitmen tersebut.

“Contohnya, saat ada posko pengamanan Lebaran yang mencantumkan logo produk rokok tertentu maka langsung dikomunikasikan sehingga logo itu pun dilepas. Jadi komitmen itu tidak hanya di pemerintah daerah tetapi juga di level instansi vertikal atau lintas sektoral,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya