SOLOPOS.COM - Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono saat uji coba pembukaan Candi Prambanan, Jumat (17/9/2021). (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Solopos.com, SLEMAN — Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta warga tidak mudik saat libur Natal 2021 dan tahun baru 2022. Hal itu seiring dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 untuk seluruh wilayah Indonesia.

Pemkab, kata Kustini, mengeluarkan sejumlah kebijakan kepada warga termasuk larangan mudik dari dan ke Sleman untuk mencegah klaster penularan virus Covid-19 baru.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Untuk menjaga situasi pandemi Covid-19 di Sleman agar tetap kondusif, warga Sleman yang perantau maupun yang dirantau diimbau agar tidak mudik saat libur Natal dan Tahun Baru. Kegiatan silaturahmi masih bisa kita lakukan secara virtual. Mari jaga diri, lingkungan, saudara kita,” ungkap Kustini, Senin (22/11/2021).

Baca juga: Dituduh Siksa Tahanan, Ini Jawaban Kejari Sleman

Kustini juga meminta warga setempat tidak menggelar acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan pada saat pergantian tahun baru. “Kami minta masyarakat tidak menggelar kegiatan yang berpotensi terjadi kerumunan dan penularan Covid-19. Jadi, akhir tahun tidak perlu ada pesta kembang api dan acara,” kata Kustini.

Pemkab Sleman saat ini tengah berupaya maksimal menangani Covid-19 demi keamanan dan kenyamanan masyarakatnya. Upaya ini terlihat dari mulai turunnya angka kasus positif harian.

“Sebelumnya memang sempat naik karena klaster takziah dan home industri tahu. Tapi hal itu sudah berhasil kita tekan, dan tentu kita jadikan evaluasi agar tidak terulang lagi. Intinya kita masih akan sangat berhati-hati,” terang Bupati Sleman.

Baca juga: Sultan Targetkan Vaksinasi Lengkap di DIY Selesai Januari 2022

Bupati Sleman, Kustini berharap, warga bisa terus menjaga kedisiplinan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di Kabupaten Sleman.

“Saat ini penting bagi kita menjaga kesadaran kolektif untuk mencegah terjadi penularan selama pandemi Covid-19. Lebih-lebih penularan terjadi karena adanya intensitas sering bertemu dan interaksi masyarakat dengan skala besar,” kata Kustini.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya