Solopos.com, WONOGIRI -- Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, tetap memperbolehkan perantau mudik meski kasus positif Covid-19 di Wonogiri didominasi berasal dari luar daerah.
Namun, ketika pulang kampung pemudik harus memenuhi protkol kesehatan yang ditetapkan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Jekek justru menyoroti pemudik yang sudah melakukan tes diluar daerah dan dinyatakan positif, tetapi masih diperkenankan untuk pulang kampung. Kejadian seperti itu terjadi sebanyak dua kali di Wonogiri.
Cek! Inilah Negara-Negara yang Sukses dan Gagal Terapkan Redenominasi Mata Uang
Kasus pertama dialami oleh seorang laki-laki Anak Buah Kapal, warga Kecamatan Giritontro. Ia dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid tes di Jakarta. Kemudian ia pulang kampung. Saat ini pasien sudah sembuh.
Kasus kedua dialami oleh seorang laki-laki yang bekerja sebagai satpam di Surabaya. Ia menjalani rapid test di Surabaya dan dinyatakan reaktif. Kemudian ia pulang kampung. Saat ini ia tengah menjalani isolasi mandiri di rumah.
Isolasi
Meski hingga saat ini perantau diperbolehkan mudik, Bupati Wonogiri itu berharap perantau yang sudah melakukan tes dan hasilnya reaktif melakukan isolasi. Bukan malah pulang kampung.
"Imbauan untuk pelarang mudik tidak efektif untuk saat ini. Persepsi masyarakat sudah terbelah, sudah berbeda, terlebih saat ada kelonggaran mobilitas seperti saat ini," kata dia kepada wartawan, Senin (6/7/2020).
Wong Sragen Wajib Nonton, Seniman Bumi Sukowati Tampil Perdana Setelah Vakum 3 Bulan
Salah satu kebijakan yang efektif diterapkan, menurut dia, memperkuat pemahaman masyarakat soal new normal. Bahwa Covid-19 masih terus berlangsung, masyarakat diharapkan terus waspada.
Sementara itu, di Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri tidak dilakukan upaya screening atau deteksi dini bagi para penumpang. "Deteksi dini yang dilakukan gugus tugas saat itu karena ada momentum, yaitu jelang Lebaran. Kalau saat ini tidak ada momentum," kata Jekek.