SOLOPOS.COM - Bupati Klaten Sri Mulyani (istimewa/Instagram)

Solopos.com, KLATEN – Bupati Klaten Sri Mulyani mengaku lebih senang jika PPKM Darurat dapat diperpanjang kendati belum ada kepastian apakah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat itu diperpanjang atau tidak.

Keinginan perpanjangan PPKM Darurat itu menurut Bupati yang sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Klaten,
agar pencegahan persebaran Covid-19 di daerahnya berlangsung lebih maksimal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penjelasan Bupati Klaten, Sri Mulyani tersebut, disampaikan saat ditemui wartawan di pendapa Pemkab Klaten, Senin (19/7/2021). Hingga sekarang, Klaten masih tergolong zona merah Covid-19.

Baca juga: Sudah 12 ASN di Klaten Meninggal Dunia karena Covid-19

Kabupaten Klaten menjadi salah satu daerah yang mendukung penuh PPKM Darurat, 3-20 Juli 2021. PPKM Darurat digaungkan pemerintah pusat guna menekan persebaran Covid-19 di Jawa dan Bali.

Sepanjang PPKM Darurat berlangsung, tim gabungan di Klaten melakukan penyekatan jalan, rutin menggelar patroli penegakan protokol kesehatan (prokes), dan lainnya.

“Kami belum memperoleh informasi secara langsung [diperpanjang atau tidak]. Prinsipnya, kami akan selalu siap mengamankan kebijakan apa pun itu risikonya,” kata Sri Mulyani.

Disinggung harapan Sri Mulyani ke depan, ia lebih senang jika PPKM Darurat dapat diperpanjang di Klaten. Perpanjangan PPKM Darurat dibutuhkan agar upaya menekan angka kematian karena Covid-19 dan penambahan kasus dapat ditekan secara optimal.

“Kalau saya diperpanjang tidak masalah. Ini saya bicara khusus Klaten. Kalau diperpanjang, saya lebih senang. Soalnya seluruh kemampuan akan kami maksimalkan. Angka kematian dan kasus penurunan di Klaten kan belum turun secara signifikan,” katanya.

Baca juga: Ketua DMI Solo Minta Warga Salat Iduladha di Rumah Saja

Penegakan PPKM Darurat Klaten

Sri Mulyani mengatakan Klaten saat sekarang dalam kondisi darurat. Seluruh elemen masyarakat diminta untuk proaktif mendukung seluruh kebijakan pencegahan persebaran Covid-19.

“Berbagai upaya kami lakukan untuk mengurangi kerumunan. Patroli penegakan prokes, penyekatan jalan, meminta warga agar di rumah saja, dan lainnya. Dampaknya mulai terasa. Saya keliling malam itu, semuanya peteng [dan sepi]. Fenomena ini menandakan sedang dalam kondisi darurat,” katanya.

Baca juga: Vaksinasi di Desa Jenar Tertinggal, Bupati Sragen Tuding Kades Samto Tak Aktif Sosialisasikan Program

Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, mengatakan penyekatan dilakukan secara rutin di sejumlah ruas jalan di Klaten saat PPKM Darurat. Penyekatan hingga memaksa pengendara kendaraan harus putar balik difokuskan di Prambanan (perbatasan DIY-Jateng) dan Delanggu (mencegah kendaraan yang masuk dari arah Solo dan Sukoharjo).

“Hingga sekarang sudah ada 19 lokasi penyekatan. Itu sudah termasuk penyekatan truk galian C yang berada di Pasar Totogan (Ngawen) dan Kemalang. Kami mengimbau ke warga agar lebih baik di rumah saja,” katanya.

Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan Jumlah kumulatif Covid-19 di Klaten hingga, Minggu (18/7/2021) telah mencapai 24.164 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 4.899 orang menjalani perawatan/isolasi mandiri. Sebanyak 17.752 orang dinyatakan sembuh. Kemudian ada 1.513 orang telah meninggal dunia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya