SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani setelah melaksanakan Salat Idulfitri di Alun-alun Klaten, Kamis (13/5/2021). (Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten mencatat 1.193 orang nekat pulang ke kampung halaman di Klaten pada momentum Lebaran tahun ini kendati ada pemberlakuan pelarangan mudik.

“Jumlah ini sangat jauh dari Lebaran sebelumnya yang bisa mencapai ratusan ribu orang," kata Bupati Klaten Sri Mulyani saat ditemui wartawan di Pendopo Pemkab Klaten, Senin (17/5/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menambahkan sampai saat ini tidak ada temuan kasus positif Covid-19 dari para pemudik.

"Sebelumnya sudah ada antisipasi, kalau ada yang bergejala langsung diminta karantina dan dilakukan tes Covid-19 hasilnya negatif,” kata Mulyani.

Baca juga: Geger! Balon Udara Bawa Petasan Meledak di Tengah Kampung Sabrang Delanggu Klaten

Lebih lanjut, Mulyani menguraikan belum ada lonjakan kasus Covid-19 di Klaten pasca-Lebaran. Namun, dia tetap mewanti-wanti warga menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Ada lonjakan atau tidak akan terpantau dalam 10 hari mendatang,” kata Bupati Klaten.

Disinggung arus balik para pemudik, Mulyani menyarankan untuk sementara waktu tetap berada di Klaten dan mengurangi mobilitas guna mencegah potensi terpapar virus corona.

Baca juga: Wisatawan Berlipat, Pengusaha Perahu Wisata Rawa Jombor Tingkatkan Standar Keamanan

Namun, dia mempersilakan jika ada pemudik yang tetap ingin balik ke daerah perantauan selama sudah memastikan diri tak terpapar Covid-19 dari hasil tes antigen, GeNose, atau tes PCR.

"Kalau arus balik dari sini melepas di sana tidak menerima, terus piye? Wes nang omah ae wes bacut nang omah kok. Di rumah saja dulu tunggu semuanya kondusif. Pemerintah sudah kenceng sekali melarang mudik, tetap kucing-kucingan mudik," beber Mulyani.

"Sekarang yang mudik mau arus balik, tentunya di daerah yang akan didatangi sangat ketat ketika ada orang yang mau masuk. Kalau memang dipastikan sudah ada hasil swab antigen negatif, kalau memang ada surat sakti, dipersilakan saja. Dari pada nanti diputar balik kan tidak mengenakkan, kata dia.

Terpantau 10-14 Hari Mendatang

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Ronny Roekmito, mengatakan selama dua pekan terakhir tren penambahan kasus Covid-19 di Klaten relatif stabil alias tak menunjukkan lonjakan signifikan.

Baca juga: Pantau Objek Wisata Air di Klaten, Polisi Pun Taati Protokol Kesehatan

Disinggung kekhawatiran kenaikan kasus Covid-19 pascalebaran, Ronny menjelaskan kondisi itu bisa terpantau dalam 10-14 hari mendatang.

“Kalau sampai kemarin tidak ada kenaikan signifikan karena kedatangan pemudik. Ada lonjakan atau tidak itu baru terlihat dalam beberapa hari kedepan atau dalam pekan ini,” kata Ronny yang juga menjadi Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten.

Ronny juga menjelaskan hingga kini belum ada temuan kasus persebaran Covid-19 akibat kerumunan di pusat perbelanjaan ataupun tempat wisata meski tren penularan Covid-19 hingga kini masih didominasi transmisi lokal.

“Untuk klaster [persebaran Covid-19] sampai saat ini yang ditemukan klaster keluarga,” kata dia.

Baca juga: Pedagang di Objek Wisata Klaten Jual Motor untuk Hidup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya