SOLOPOS.COM - Bupati Klaten Sri Mulyani panen padi rajalele srinuk, Jumat (30/4/2021). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, memuji kinerja para kepala daerah perempuan di Jawa Tengah (Jateng) termasuk Bupati Klaten, Sri Mulyani yang melahirkan varietas Rajalele Srinar dan Srinuk.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menyampaikan sambutan pada acara pelantikan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Senin (30/1/2023). Pelantikan itu dihadiri Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dari Klaten ada Bu Sri Mulyani yang menggandeng Batan [Badan Tenaga Nuklir Nasional] dan mengembangkan padi Rajalele yang sempat hilang atau turun produksinya di Klaten. Lahirlah varietas Rajalele Srinar dan Srinuk yang punya usia tanam lebih pendek dan tentu tahan lama,” kata Ganjar dalam video sambutan yang diunggah di Youtube.

Ekspedisi Mudik 2024

Keistimewaan Rajalele Srinar dan Srinuk, selain masa tanam pendek juga harga jualnya lebih tinggi. Ganjar mengatakan jika gabah kering dari padi biasa kira-kira Rp3.800 per kg, Srinar dan Srinuk bisa sampai Rp5.000 per kg.

Menanggapi pujian Ganjar tersebut, Bupati Klaten Sri Mulyani mengaku kaget. Dia berterima kasih usaha melahirkan varietas Rajalele Srinar dan Srinuk diapresiasi Gubernur.

“Itu sangat luar biasa. Rajalele Srinuk dan Srinar diakui Pak Gubernur dan diakui oleh pemerintah. Tentunya pengakuan dan apresiasi ini menjadi salah satu cara mempromosikan. Itu yang penting,” kata Mulyani saat ditemui wartawan di Pendapa Pemkab Klaten, Rabu (1/2/2023).

Pembagian Benih

Mulyani mengatakan secara langsung dengan menyampaikan hal itu di forum terbuka, Ganjar ikut mempromosikan Rajalele yang menjadi aset unggulan Klaten. “Saya berterima kasih ke Pak Gubernur dan tentu saja ke para petani di Klaten,” katanya.

Mulyani mengajak para petani Klaten menanam padi varietas unggulan Klaten tersebut. Dia menjelaskan program menggalakkan penanaman Rajalele Srinar dan Srinuk terus bergulir. Namun, Mulyani menegaskan penanaman varietas padi unggulan tersebut hanya bisa dilakukan petani Klaten.

“Kami tahun ini ada pembagian benih ke kelompok tani. Benih ini nanti penyedia dari dinas biar tidak dijual ke luar [daerah]. Kalau beras dan rasa pulennya Rajalele boleh dan bisa dinikmati di mana pun. Tetapi benihnya ini jangan sampai bocor,” kata Mulyani.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti, mengatakan pada 2022, total luas tanam padi Rajalele Srinuk mencapai 894 hektare (ha). Total angka produksi beras dari ratusan ha padi ditanami Rajalele Srinuk mencapai 5.815 ton.

Jumlah petani yang menanam Rajalele Srinuk sebanyak 3.570 petani. “Angka produktivitasnya ada yang 7,4 ton hingga 8 ton. Ini sudah tinggi dan bisa bersaing dengan varietas unggulan lainnya. Sementara potensi hasil Srinuk itu bisa sampai 9,2 ton,” kata Widiyanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya