SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono. (Karanganyarkab.go.id)

Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Juliyatmono, minta maaf kepada masyarakat karena tidak mau membuka masker saat menghadiri hajatan selama pandemi Covid-19.

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menyampaikan itu saat ditanya perihal pelaksanaan hajatan di masa pandemi Covid-19, Senin (7/6/2021). Bupati mengaku masih banyak menerima undangan dari masyarakat untuk menghadiri hajatan di masa pandemi ini.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Saya hampir setiap hari mendapat undangan [hajatan],” kata dia.

Baca Juga: Oknum Pelatih Silat Sragen yang Cabuli 5 Siswinya Masih Buron

Ekspedisi Mudik 2024

Tetapi, politikus Partai Golkar itu mengaku tidak sekadar menghadiri undangan hajatan. Dia memanfaatkan waktu untuk melihat keseriusan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan saat menyelenggarakan hajatan.

“Ada yang sudah tertib sejak awal hingga akhir. Ada yang masih melakukan prosesi resepsi seperti sebelum pandemi Covid-19. Saya pernah menegur ‘Anda jangan lama seperti ini, orang sungkeman, jalan pelan-pelan’. Esensi orang menikah itu ijab kabul, tercatat di KUA,” ceritanya.

Pada kesempatan itu, dia juga mengusulkan konsep baru resepsi selama pandemi Covid-19. Konsep tersebut dia klaim dapat memfasilitasi kebutuhan psikologi penyelenggara hajatan sekaligus memenuhi harapan pelaku usaha pendukung hajatan.

“Datang, duduk mengikuti prosesi acara. Tetapi tidak perlu menyuguhkan snack, minum, dan makan. Diganti, semua makanan dan minuman dikemas dalam kotak. Diserahkan saat pulang,” ujar dia.

Tentang konsep baru itu, Yuli, sapaan akrabnya, mengaku sudah memikirkan itu setelah melihat kondisi sejumlah hajatan yang dia datangi. Menurut dia penyelenggara hajatan dan masyarakat sudah tertib menerapkan standar pelaksanaan hajatan di masa pandemi Covid-19.

Jangan Buka Masker

Tetapi, standar itu runtuh saat mereka membuka masker untuk menyantap hidangan yang disuguhkan. Bupati Karanganyar itu pun minta maaf karena tak mau menyantap hidangan lantaran akan membuka masker.

“Apa gunanya bengak-bengok harus pakai masker, jaga jarak aman, tetapi saat sop datang, mereka membuka masker. Itu saya renungkan setelah pulang dari beberapa hajatan. Perlu kami tinjau supaya mekanisme hajatan diatur. Boleh duduk, tetapi jarak ditertibkan, waktu dipersingkat. Maka, saya tidak pernah makan dan minum di tempat hajatan. Saya minta maaf. Kalau saya minum, makan pasti membuka masker,” tutur dia.

Beberapa waktu lalu, Pemkab Karanganyar menganjurkan konsep hajatan banyumili. Tetapi, kali ini, Bupati mengaku enggan menerapkan lagi konsep itu. Secara tersirat, Bupati mendengarkan masukan dari masyarakat perihal itu. “Tidak banyumili lagi. Kan pernah diterapkan. Banyumili itu bagus, tetapi beberapa orang menyebut seperti tidak hajatan. Karena tidak bertemu siapapun. Maka saya rumuskan model baru itu tadi,” ujar dia.

Baca Juga: Ini Dia 2 SMAN di Brebes yang Lolos 1.000 SMA Terbaik Nasional

Selain persoalan membuka masker saat makan dan minum di hajatan, Yuli juga mengaku pernah menolak ajakan sejumlah orang di lokasi hajatan untuk membuka masker saat berfoto bersama. “Minta foto, tetapi buka masker. Saya tidak mau. Jangan,” katanya.

Bupati mendorong masyarakat bersama-sama menggerakan disiplin di lokasi hajatan. Dia berharap masyarakat bisa memaknai kelonggaran yang diberikan pemerintah dengan melaksanakan ketentuan secara disiplin.

“Tolong kelonggaran dimaknai dengan disiplin. Kami berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi, di sisi lain mencegah persebaran Covid-19. Padahal pertumbuhan ekonomi dipengaruhi mobilitas. Salah satu hal yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah makanan olahan, kuliner. Jadi mari kalau hajatan ya disiplin.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya