SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar Juliyatmono. (Solopos/M. Ferri Setiawan

Solopos.com, KARANGANYAR -- Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengklaim sudah menyalurkan bantuan untuk perantau asal kabupaten tersebut yang memilih bertahan di wilayah Jabodetabek.

Orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar itu menyampaikan sudah mengirimkan bantuan dalam bentuk uang senilai Rp50 juta untuk warganya di wilayah terjangkit Covid-19, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bantuan diserahkan melalui paguyuban warga Karanganyar di Jabodetabek. Semula paguyuban itu bernama Pagaranyar kemudian berubah menjadi Forum Komunikasi Komunitas Karanganyar Bersatu (FKKKB).

Kasus Mayat Telanjang Banyuanyar Solo, Pengacara Tersangka Akui Unsur Pembunuhan Berencana Terpenuhi

"Saya itu sudah memberikan bantuan untuk masyarakat perantau Karanganyar yang di Jabodetabek melalui paguyuban Pagaranyar. Ada bantuan Rp50 juta dalam bentuk uang. Sudah kami kirim ke sana. Tentunya masih kurang [bantuan]," kata Bupati saat berbincang dengan wartawan, Selasa (12/5/2020).

Bupati menyampaikan warga Karanganyar yang berada di perantauan menggalang donasi untuk membantu sesama warga di perantauan. Di sisi lain, Pemkab terus memantau kondisi warga Karangangar di perantauan melalui paguyuban.

"Terus kami pantau supaya di sana ya eksis. Tidak mudik tapi eksis. Ada aktivitas. Pemanfaatan [uang bantuan] terserah. Karena ngopeni supaya bisa makan sehari-hari, bisa buka puasa, sahur, dan lain-lain," tutur dia.

Sebut Damkar Solo Lambat Tangani Kebakaran, Pegawai Indomaret Sondakan Laweyan Minta Maaf

Bantuan untuk perantau Karanganyar itu sebagai konsekuensi karena mereka diimbau tidak pulang kampung atau mudik selama pandemi Covid-19 belum mereda.

Tidak Lebih Dari 1.000 Orang

Yuli, sapaan akrabnya, mengklaim warga Karanganyar di wilayah Jabodetabek dan tergabung dalam paguyuban tidak lebih dari 1.000 orang. Dia mengaku berkomunikasi dengan sejumlah warga Karanganyar di perantauan. Rata-rata warga Karanganyar itu sebenarnya ingin pulang ke kampung halaman.

"Ada yang [kirim pesan] Whatsapp mau pulang. Saya minta jangan pulang dulu. Di sana dulu. Yang sudah balik ke sini disiplin. Mereka bagus. Sudah karantina mandiri di rumah. Yang data masuk lewat paguyuban itu di bawah 1.000 orang yang bertahan di perantauan. Sudah terhimpun dan dibantu," ungkapnya.

Rumah Sehat Covid-19 Sukoharjo Dibuka, 5 Pasien Positif Tanpa Gejala Dijemput Dari Rumah

Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Karanganyar, Sundoro Budhi Karyanto, menyampaikan Pemkab terus berkoordinasi dengan FKKKB perihal kondisi di perantauan.

Sundoro mengungkapkan sejumlah warga Karanganyar yang sukses di perantauan mulai menggalang donasi atau bantuan untuk sesama perantau yang kurang beruntung.

"Kami kontak FKKKB. Mereka sudah berinisiatif untuk tidak mudik dan dilarang mudik. Yang sukses membantu yang tidak beruntung. Mereka yang sukses berinisiatif saling membantu untuk bertahan hidup di sana," tutur dia.

Bus Wonogiri-Jakarta Beroperasi, Ini Syarat-Syarat Penumpang Bisa Naik

Sundoro menyampaikan Pemkab Karanganyar sudah melaporkan data warga Karanganyar di wilayah Jabodetabek kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. Tetapi sembari menunggu bantuan dari pemerintah, warga Karanganyar yang sukses mendukung kebutuhan warga lain.

"Kan mungkin ada yang tidak terdeteksi oleh pemprov dan pusat. Inisiatif galang dana untuk sesama mereka."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya