SOLOPOS.COM - Suasana kegiatan cap telapak tangan pada kegiatan Peringatan Hari Jadi Pusat Informasi dan Kegiatan Persatuan Orang Tua Anak dengan Down syndrome (PIK Potads) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Juliyatmono, Minggu (5/12/2021). (Syifa Tri Hastuti)

Solopos.com, KARANGANYAR –  Pusat Informasi dan Kegiatan Persatuan Orang Tua Anak dengan Down syndrome (PIK Potads) memeringati hari jadi yang ke-2 di Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Juliyatmono, di Cerbonan, Bejen, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Minggu (5/12/2021).

Ketua Koordinator PIK Potads Karanganyar, Dian Arifah, mengatakan saat ini masih banyak orang tua yang malu memiliki anak dengan down syndrome. “Saya kemarin survei ke beberapa daerah, masih banyak sekali orang tua yang kayaknya malu, kadang dia menyembunyikan anaknya. Mungkin ada juga yang belum tahu ada yayasan PIK Potads ini,” kata Dian ditemui di sela-sela acara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dian berharap seluruh orang tua yang memiliki anak down syndrome tidak merasa malu dan minder. “Kita sama, kita memiliki anak seperti itu. Kami bisa merangkul, silakan kalau mau ikut dengan komunitas kita. Kita bisa berbagi ilmu, berbagi apa saja. Kita juga berharap Pemerintah Kabupaten Karanganyar lebih memberi ruang untuk kita. Untuk orang tua anak down syndrome agar bisa berkreasi. Agar bisa meningkatkan pendidikan anak-anak kita tanpa harus ada pem-bully-an,” harap Dian.

Baca Juga: Bupati Karanganyar Apresiasi Perusahaan yang Tak Rumahkan Karyawan

Ekspedisi Mudik 2024

Ada beberapa kegiatan yang diselenggarakan saat peringatan hari jadi PIK Potads kali ini pelepasan burung merpati, cap tangan dengan cat warna serta pemberian motivasi kepada anak-anak.

PIK Potads Jawa Tengah didirikan pada 3 Desember 2019 oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Selama dua tahun PIK Potads tidak bisa menyelenggarakan kegiatan dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Peringatan hari jadi di Karanganyar itu adalah kegiatan tatap wajah pertama setelah PIK Potads Jawa Tengah diresmikan.

Anggota PIK Potads di Jawa Tengah mencapai sekitar 340. Mereka terbagi 10 korwil yaitu Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Solo, Pemalang, Kebumen, Sragen, Wonogiri, Ngawi.

Baca Juga: Bupati Karanganyar Sebut Tourism Great Sale Bukan Fokus pada Diskon

“Untuk Ngawi sebenarnya di luar Jawa Tengah, tetapi karena mungkin karena lebih dekat ke Solo, makannya gabung dengan Jawa Tengah,” katanya. Tidak ada persyaratan khusus untuk tergabung bersama komunitas PIK Potads. Semua orang tua yang memiliki anak down syndrome bisa langsung ikut bergabung.

“Selain orang tua bisa bergabung di sini, untuk keakraban anggota kita juga bagus, terus untuk menstimulasi, memberi semangat, memotivasi orang tua supaya ke depannya anaknya juga bisa belajar, hidup mandiri, maju dan bisa seperti anak yang lainnya,” ucapnya.

Dian juga mengungkapkan bahwa perkembangan anggota PIK Potads selama dua tahun ini terus meningkat. Hal ini tidak lepas dari banyaknya sosialisasi sehingga anggotanya terus bertambah.

Baca Juga: Bupati Karanganyar Kunjungi Keluarga Korban Talut Longsor

“Ke depannya kita memiliki rencana untuk membuat rumah ceria yaitu rumah untuk down syndrome. Kita sudah menghubungi dokter-dokter, terapis, menghubungi minat bakat anak dalam menari, renang, keterampilan itu sudah kita coba hubungi. Sementara ini kita sudah memiliki tempat les menari gratis di daerah Kartasura,” ungkapnya.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, dalam sambutannya mengatakan para orang tua yang memiliki anak down syndrom harus menerima dengan senang dan ikhlas. Sebab, buah hati itu adalah titipan dari Tuhan dan pasti memiliki kelebihan yang luar biasa.

“Teruslah berprasangka baik, bersyukur, terima kasih, beri kasih sayang yang penuh, curahkan perhatiannya jangan pernah ada prasangka buruk sedikit pun karena di balik itu kita yakin bapak ibu akan dimuliakan oleh Allah SWT,” kata dia.

Baca Juga: Angka Covid-19 di Karanganyar Sempat Naik, Prokes Jangan Lengah Lur!

“Mudah-mudahan anak-anakku bahagia, senang, berterima kasih, teruslah untuk bergembira tumbuh bersama orang tuanya. Jangan ada tekanan sedikit pun pada anak-anak, biarlah mereka berkembang sesuai bakat dan pasti ada kelebihan yang diberikan kepada putra putri bapak ibu semuanya,” kata Juliyatmono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya