SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati turut menjadi vaksinator saat vaksinasi Covid-19. (sragenkab.go.id)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati membuka pintu bagi pihak swasta, DPRD, atau partai politik (parpol) untuk ikut berperan melakukan vaksinasi Covid-19 massal di Sragen. Syaratnya, mereka datang ke Sragen tidak hanya membawa vaksin saja tetapi harus lengkap dengan tenaga vaksinator dan sarana prasarana penunjangnya.

Sebagai informasi hingga Senin (23/8/2021), capaian vaksinasi dosis pertama di Sragen mencapai 144.246 orang atau baru mencapai 18,6% dari target 70% jumlah penduduk di Sragen. Yuni, sapaan Bupati, memberi perhatian khusus kepada kalangan swasta, DPRD, atau parpol yang akan ikut berpartisipasi dalam vaksinasi massal di Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami menyambut baik mereka sepanjang datang tidak hanya membawa vaksin doang. Kalau hanya bawa vaksin dan tenaga dari kami, otomatis kegiatan regular kami di pemerintahan menjadi terganggu. Tenaga vaksinator di Pemkab juga terbatas dan memiliki jadwal sendiri,” ujar Yuni saat ditemui wartawan,di Sragen, Senin (23/8/2021) siang.

Baca juga: Tak Disangka! Sragen Punya 2 Lokasi Semburan Gas Rawa, Ini Lokasinya

Yuni menyampaikan data vaksinator yang dicatat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen terdiri atas 600-an orang dari puskesmas dan rumah sakit, 10 orang dari Polres Sragen, dan 18 orang dari Kodim. Selain jumlah vaksinator yang terbatas, Yuni menyebut jumlah boks cool chain atau kulkas penyimpan vaksin yang dimiliki DKK juga terbatas.

“Jadi silakan mereka datang tetapi bawa vaksin sendiri, bawa vaksinator sendiri, bawa sumber daya manusia sendiri, bawa cool chain sendiri, bawa APD sendiri dan seterusnya. Mereka mau suntik konstituen silakan selama ber-KTP [kartu tanda penduduk] Sragen. Bukannya kami apriori tetapi kalau pun diserahkan ke puskesmas pasti berkoordinasi dengan Pemkab juga,” jelasnya.

Menunggu Petunjuk Pelaksanaan

Di sisi lain, Yuni juga mendapat permintaan dari Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk vaksinasi keluarga dengan target sasaran sebanyak 132.000 orang. Yuni kembali bertanya dengan target itu lalu siapa yang melakukan.

Baca juga: Vaksin Sinopharm Kedaluwarsa 30 September 2021, 25 Puskesmas di Sragen Kebut Vaksinasi

Kalau menggunakan tenaga bidan praktik swasta, ujar Yuni, lalu siapa yang akan memberi insentif mereka. Akhirnya, Yuni memilih untuk menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknisnya. Dia menekankan Sragen siap menerima vaksin 132.000 dosis karena untuk warga Sragen.

Dengan melihat kondisi Sragen sekarang ini, Yuni mengatakan harusnya status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turun dari level 4.

Dia mengatakan kunjungan pejabat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jumat (20/8/2021) lalu, juga menanyakan terkait dengan data Covid-19.

“Mereka menanyakan jumlah warga yang isolasi mandiri dan isoter [isolasi terpusat]di Technopark Sragen. Berdasarkan teori para pakar, isolasi mandiri itu dibolehkan maksimal 25% dan 75% di isoter. Tetapi isoman [isolasi mandiri] itu kadang tidak bisa terkontrol dengan baik, karena klaster keluarga, ibu hamil, dan difabel,” jelasnya.

Baca juga: Demi Ikut Vaksin, 2 Ibu Hamil di Sragen Ini Nekat Berboncengan Naik Sepeda Motor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya