SOLOPOS.COM - Sebuah tugu PSHT di Dukuh Pinggir, Desa Tanggan, Gesi, Sragen, diduga dirusak sekelompok pendekar tak dikenal saat konvoi di daerah setempat, Minggu (5/7/2020). (Istimewa/Mulyanto)

Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak empat tugu milik PSHT di Gesi, Sragen, dirusak massa beratribut perguruan silat, Minggu (5/7/2020). Selain itu, tugu milik IKSPI Kera Sakti di wilayah Gesi juga ikut menjadi sasaran pengrusakan.

Tugu PSHT di Gesi, itu diduga dirusak oleh sekelompok pendekar yang berkonvoi. Berdasarkan keterangan Kapolsek Gesi, Iptu Teguh Purwoko, ada sekitar 500 orang berkonvoi mengendarai sepeda motor sebelum tugu PSHT dirusak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum Tugu PSHT di Gesi Sragen Dirusak, Ada Konvoi Ratusan Pendekar, Siapa Mereka?

Massa yang berkonvoi bergerak dari arah selatan atau arah Tangkil ke Sapen, kemudian menuju ke arah Desa Tanggan.

Ekspedisi Mudik 2024

Saat melintas di Dukuh Pinggir, massa yang berkonvoi diduga merusak tugu dan salah satu rumah milik pendekar PSHT di sana. Setelah itu massa bergerak ke barat menuju Sukodono.

Misteri Jenglot, Makhluk Pemakan Darah untuk Pesugihan hingga Pelet

Menanggapi kejadian tersebut, Forkopimda Sragen mengajak perwakilan cabang hingga ranting 10 perguruan silat di Bumi Sukowati berdialog pada Senin (6/7/2020). Diskusi yang digelar di Gedung DPRD Sragen itu juga dihadiri Danrem 074/Warastratama Kolonel (Ong) Rano Tilaar.

Diskusi

Forum diskusi ini diharapkan mencapai kesepakatan untuk mengakhiri konflik antar-perguruan silat di Sragen. Sebelum diskusi dimulai, Kabag Ops Polres Sragen, Kompol Yohanes Trisnanto, menyampaikan paparan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Dia menyinggung soal empat tugu PSHT dan satu milik IKSPI Kera Sakti di Gesi, Sragen, yang dirusak massa beratribut perguruan silat. Dia pun mengatakan telah mengamankan 57 sepeda motor yang diduga milik peserta konvoi pendekar tersebut.

Luka Lebam hingga Kepala Terbentur, Ini 4 Fakta ABG Gatak Sukoharjo Meninggal Saat Latihan Silat

Yohanes juga menyebut ada warga yang mengaku merusak tugu dan sudah diamankan. Tetapi yang bersangkutan masih dalam proses penyelidikan.

Yohanes juga menyampaikan ada peluang kerukunan yang bisa dilakukan warga Sragen untuk menciptakan situasi yang kondusif.

Forum diskusi tersebut dipimpin oleh Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo. Dia pun menampung semua aspirasi dari peserta yang hadir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya