SOLOPOS.COM - Pekerja menggali tanah untuk membuka pintu bunker sisi barat yang masih tertimbun tanah di komplek Balai Kota Solo, Kamis (14/11/2013). Tim dari BPCB Jawa Tengah terus melakukan penggalian terhadap bangunan yang diduga bunker peninggalan jaman Belanda tersebut. (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Bungker kuno kompleks Balai Kota Solo diwacanakan jadi tempat pencatatan perkawinan.

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo terus mematangkan rencana restorasi bungker kuno di Kompleks Balai Kota Solo. Selain untuk galeri, Pemkot juga mewacanakan bangunan tersebut sebagai tempat pencatatan perkawinan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan bungker sebagai tempat pencatatan perkawinan dinilai pas karena berada di lingkungan Gedung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil). “Jadi nanti mungkin bisa sebagai tempat pencatatan perkawinan,” kata Rudy kepada wartawan, Selasa (4/7/2017). (Baca juga: 2017, Bungker Balai Kota Solo Direstorasi Jadi Galeri)

Pemanfaatan bungker kuno akan dilakukan setelah Pemkot merestorasi bangunan bungker yang ditemukan pada 2012 silam. Anggaran untuk restorasi telah disiapkan Pemkot pada tahun ini. “Kami anggarkan Rp747 juta untuk restorasi bungker. Sekarang sudah proses lelang,” katanya.

Rudy mengatakan bangunan itu termasuk cagar budaya yang harus dijaga kelestariannya. Bungker tersebut dibangun pada masa kolonial Belanda. Keberadaan bunker itu diketahui pada 2012 silam saat Pemkot membangun gedung Dispendukcapil.

Bungker saat itu dalam kondisi penuh air sehingga sempat dikira bagian dari sistem drainase. “Nanti disedot dulu airnya. Kami juga akan cari tahu sumber air itu dari mana,” katanya.

Rudy mengakui genangan air di dalam bungker berpotensi merusak bangunan kuno itu. Air merembes melalui dinding yang sudah lapuk. Salah satu target restorasi adalah menghentikan masuknya rembesan air dalam ruang bawah tanah seluas 150 meter persegi tersebut.

Harapannya bangunan diduga cagar budaya ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Kasi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Gutomo, sebelumnya menjelaskan ekskavasi bungker di kompleks Balai Kota oleh Balai Arkeologi Jogja telah rampung tahun lalu.

Hasil kajiannya memberi petunjuk pasti pemanfaatan bungker itu di masa lalu, yakni sebagai tempat menyimpan benda dan pertahanan pada masa kolonial. BPCB siap memberi pendampingan kepada Pemkot dalam merestorasi bungker tersebut. Pemkot diharapkan tetap mempertahankan bungker itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya