SOLOPOS.COM - Kevin Prince Boateng. (DokJIBI/SOLOPOS/Reuters)

Solopos.com, BERLIN – Kevin Prince-Boateng membantah dirinya meninggalkan klub Seri A Italia, AC Milan, karena sering mendapat pelecehan rasial. Ia pun mengaku kecewa dengan pernyataan ofisial klub Schalke yang membenarkan kabar tersebut.

Gelandang internasional Ghana ini beralih ke klub Bundesliga, Schalke, dari Milan pada akhir penutupan bursa transfer, awal September lalu. Pindahnya Boateng mencuatkan berbagai rumor. Dan spekulasi ini mendapat jawaban dari Kepala Keuangan Schalke, Peter Peters, yang mengaku bahwa keinginan Boateng pindah didasari berbagai insiden rasial yang dialaminya selama berada di Italia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun, pernyataan Peters ini dibantah oleh Boateng. Peters pun mengucapkan permintaan maaf melalui situs resmi klub dan mengaku asumsi awalnya mengenai kepindahan Boateng merupakan kesalahan besar.

“Hanya karena 10 orang meneriakan slogan bodoh, saya tak ingin meninggalkan negara dan membuat kesalahan secara bersama-sama,” ujar Boateng di Kicker, seperti dilansir Soccerway, Kamis (12/9).

“Saya ingin meluruskan satu hal : Italia bukanlah negara rasis.”

Mantan pemain Tottenham Hotspur dan Portsmouth juga menggarisbawahi bahwa keinginannya pindah ke Schalke demi meningkatkan kariernya.

“Saya berada di salah satu liga terbaik di dunia dan bergabung dengan klub yang tengah berkembang,” imbuhnya. “Saya mendengar banyak tanggung jawab, juga bagi para pemain muda. Itu merupakan peningkatan yang besar.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya