SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) menyalami pembalap tim Mercedes-EQ Formula E Nyck De Vries (kanan) saat Meet and Greet Pebalap Formula E di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (2/6/2022). Ajang Jakarta E-Prix 2022 akan digelar pada Sabtu 4 Juli 2022. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp)

Solopos.com, JAKARTABadan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak memberikan sponsor ajang balap mobil listrik internasional Formula E di Ancol, Jakarta, 4 Juni 2022 mendatang.

Kepastian itu diungkapkan Ketua Pelaksana (Organizing Committee) Formula E 2022 Ahmad Sahroni. Dia menyindir Menteri BUMN Erick Thohir di Instagram pribadinya, @ahmadsahroni88, Kamis (2/6/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sindiran itu seperti “BUMN tidak berikan sponsor apapun, PLN untuk kelistrikan juga Kami Bayar FULL…Maap nih BUMN tuh kan Bagian dr Republik Indonesia kan yah? @kementerianbumn. kami ga ngotot Minta tp ngotot untuk jd bagian INDONESIA.”

Baca Juga: Jokowi Diagendakan Nonton Langsung Formula E Jakarta

Kondisi tersebut berbeda jauh saat event MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Saat itu menurut Erick Thohir BUMN menggelontorkan dana sponsor hingga Rp3,8 triliun.

Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan BUMN tidak mau menjadi sponsor Formula E Jakarta 2022 karena ada indikasi persaingan politik. Rocky menyebut Jokowi memberikan kode kepada Menteri BUMN Erick Thohir agar tidak membantu Formula E dengan menjadi sponsor.

“Nah kalau ini presiden tahu karena Presiden pasti kasih kode pada Pak Erick Thohir supaya ‘udah itu dilihat dulu, jangan sampai elektabilitas Anies tiba-tiba melejit setelah Formula E’,” ujar Rocky melalui kanal Youtubenya, Rocky Gerung Official bersama wartawan senior Hersubeno Arief dalam Forum News Network (FNN), Selasa (31/5/2022), seperti dilihat Solopos.com.

Baca Juga: Bagaimana Cara Penukaran Tiket Formula E Jakarta? Berikut Informasinya

Rocky yang mengaku sebulan lalu berada di Mandalika juga menyinggung soal ajang Moto GP di Lombok tersebut. Rocky mengklaim masyarakat sekitar Sirkuit Mandalika miskin lagi karena tidak ada jadwal rutin internasional yang membuat wisatawan kembali ke Mandalika.

Menurut Rocky, hal itu berbeda dengan event di Jakarta di mana orang dengan mudah akan melihatnya. Mereka seperti turis yang sedang datang ke Jakarta atau pejabat yang tengah melobi anggaran di pemerintah.

“Jadi sebetulnya event di Jakarta itu yang lebih penting dari Mandalika karena itu langsung build in dengan infrasturuktur yang tersedia di Jakarta, infrastruktur bisnis, promosi dan segala macam. Jadi sebetulnya tinggal digerakkan sedikit oleh BUMN, maka datanglah berlomba-lomba orang pasang iklan di Formula E,” kata mantan dosen Universitas Indonesia (UI) tersebut.

Baca Juga: Ini Perbedaaan Sponsor Formula E Jakarta dengan MotoGP Mandalika 

Tapi, lanjutnya, iklan itu bisa membuat Anies Baswedan unstopable. “Jadi itu yang ditakutkan. Padahal ini iklan bisnis, ngapain hubungin iklan bisnis bisa membuat Anies beriklan secara politik juga.”

Meski demikian, tanpa iklan bisnis Anies Baswedan sudah beriklan secara politik karena sudah bicara kemana-mana tentang konsep Formula E dari awal.

Rocky Gerung menyatakan hal itu tergantung pada niat pemerintah apakah mau memisahkan politik dengan reputasi ibu kota, atau sekadar memanfaatkan momentum untuk menurunkan elektabilitas Anies Baswedan.

Baca Juga: Formula E Tanpa Sponsor BUMN, Ahmad Sahroni Sindir Erick Thohir

“Kan itu buruknya di situ kan? Jadi sebetulnya bangsa ini diberntakkan oleh persaingan yang irrasional. Bantu aja DKI, kan itu juga prestasi pemerintah pada akhirnya,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya