SOLOPOS.COM - Bulus jumbo yang ditemukan warga di dekat terowongan kuno di Trucuk, Klaten. (Detik.com)

Solopos.com, KLATEN — Seekor bulus berukuran jumbo ditemukan di sekitar lokasi terowongan atau saluran air kuno di Dusun Samber, Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Klaten, Jawa Tengah, dalam kondisi mati dan mengapung.

Bulus itu sempat hendak disembelih dan disantap warga setempat Saat ditemukan Senin (6/9/2021) dini hari,. Namun, rencana itu urung terlaksana karena ternyata bulus dengan berat 20 kilogram itu sudah dalam kondisi mati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah seorang pekerja proyek di bekas embung Sabrang Lor, Trucuk, Klatenm Kirjo, menjelaskan warga sempat menyorot bulus yang mengambang di bekas embung itu dengan senter sebelum akhirnya mengambil hewan itu dengan bantuan galah.

Baca juga: Hiii…Plengkung Pitu di Sudimoro Klaten Dulu Runggut dan Dikenal Singup

“Awalnya dikira bantal. Setelah dipinggirkan, ternyata bulus. Kami sempat ingin menyembelihnya untuk plentonan [dimakan bersama]. Pisau dan daun pisang sudah disiapkan. Ternyata bulus itu sudah mati. Kami pun tak jadi menyembelihnya. Di samping itu, ada yang ngagar-agari [menakut-nakuti] jangan disembelih dan dimakan. Takutnya, dagingnya beracun,” katanya, Senin.

Jarang Muncul

Warga setempat, Sulardi, 72, mengatakan memang sejak lama ada bulus yang hidup di kolam yang sedang dikeruk itu. Namun dia tidak menyangka bulus itu masih hidup.

“Dulu saat saya kecil ada bulusnya. Tapi jarang muncul, mungkin ini,” kata Sulardi.

Baca juga: Wuih, Warga Tepi Sungai Bengawan Solo Panen Ikan Saat Fenomena Bladu

Warga lainnya, Fajar Ari Widodo, di lokasi, Senin, seperti dilansir Detik.com, mengatakan bulus itu berukuran cukup besar, panjang 80 cm dan lebar 36 cm.

“Ditimbang beratnya 20 kilogram,” ungkap dia.

Dia menduga bulus itu mati terkena eskavator saat mengeruk bekas kolam.

“Iya, kena backhoe atau eskavator kalau melihat lukanya. Kemungkinan (usia sudah 100 tahun) karena panjang kepala sampai ekor segitu,” sambung Ari.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Desa (Pemdes) Sabrang Lor telah memulai revitalisasi bekas embung Sabrang Lor, Trucuk, sejak akhir Agustus lalu.

Baca juga: Plengkung Pitu di Sudimoro Klaten Awalnya Tertutup Bambu dan Pepohonan

Rencananya, bekas embung itu akan disulap menjadi tempat pemancingan dan sentra kuliner. Pembangunan pancingan dan sentra kuliner diawali pengerukan bekas embung dengan menggunakan alat berat alias backhoe.

Saat pengerukan, warga menemukan terowongan yang ternyata saluran air. Konon, saluran air itu sudah dibangun sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Selama pengerukan, warga banyak yang mencari ikan di bekas embung itu.

Dalam Kondisi Mengambang

Kemudian, Aris Sarwanto, 28, warga Mranggen, RT 002/RW 011, Jogosetran, Kalikotes, Klaten, menemukan ikan buas jenis toman green berukuran jumbo di bekas embung di dekat lokasi itu, akhir Agustus lalu.

“Setelah penemuan ikan itu, kali ini ada bulus. Saat ditemukan, sudah mati. Diduga, bulus ini berusia puluhan tahun. Saat ditemukan warga, bulus dalam kondisi mengambang,” kata Penjabat (Pj) Kepala Desa (Kades) Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Budi Andriyanto, Senin.

Baca juga: Kredit Tanpa Agunan hingga Rp100 Juta, Berikut Daftar Bank BUMN Penyalur KUR

Sesuai rencana, warga setempat ingin mengawetkan bulus yang baru saja mati itu. Bulus akan digunakan sebagai pelengkap wisata pemancingan dan kuliner di Sabrang Lor, Trucuk.

“Itu sebagai penanda atau sejarah saja. Bahwa di sini pernah ada bulus itu,” katanya.

Dikutip dari wikipedia.org, bulus atau Amyda cartilaginea adalah sejenis labi-labi (kura-kura berpunggung lunak) anggota suku Trionychidae. Disebut berpunggung lunak karena sebagian perisainya terdiri dari tulang rawan dan tempurung punggungnya dilapisi oleh kulit tebal dan licin.

Hewan ini terutama hidup di perairan yang tenang, berarus lambat. Bulus hidup di sungai atau anak-anak sungai, danau, dan kolam, termasuk kolam pemeliharaan ikan. Hewan ini memangsa ikan dan hewan-hewan kecil lainnya. Bulus biasa bersembunyi dalam lumpur atau pasir di dasar perairan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya