SOLOPOS.COM - Minyak goreng (migor) curah yang dijual di salah seorang pedagang di Pasar Kota Wonogiri, Rabu (13/4/2022). (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, JAKARTA–Banjir minyak goreng (migor) curah di pasaran akan terjadi seusai Lebaran, menyusul ditugaskannya Perum Bulog dan Holding BUMN Pangan ID Food mendistribusikan migor curah.

Plt Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga, menjelaskan dari hitungan DMSI, dengan anggaran Rp3,5 triliun hingga Rp3,7 triliun akan cukup bagi Bulog dan Holding Pangan menjalankan tugas dengan baik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Produsen minyak goreng jadinya tidak ada keraguan payment sehingga mereka bisa memasok. Sehingga akan berhasil, saya kira nggak perlu lama-lama. Setelah Lebaran akan banjir di pasar,” kata Sahat dalam siaran pers secara virtual, Kamis (28/4/2022).

Baca Juga: Presiden: Larangan Ekspor Migor Dicabut Jika Dalam Negeri Sudah Cukup

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Sahat, membanjirnya minyak goreng curah akibat larang ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dan turunan sawit lainnya mulai Kamis (28/4/2022), membuat pemerintah tidak akan lama-lama menyetop ekspor.

“Nggak perlu dikhawatirkan. Kami membacanya ini sebagai shifting sementara. Ibaratnya mengisi danau dulu sampai penuh, dari yang tadinya alirannya terbagi ke danau dan ke samudera,” kata Sahat.

Apalagi, kata dia, Menko Perekonomian menegaskan ketika target terpenuhi atau diibaratkan danau sudah penuh, dan sesuai dengan target harga eceran tertinggi (HET), regulasi akan diubah.

“Hanya sekitar 200.000 ton per bulan. Nggak akan sulit mereka cepat. Apalagi BUMN sudah punya modal sehingga produsen minyak goreng nggak ada keraguan soal payment. Kenapa saya katakan Mei akan selesai, saat kondisi sulit aja, Kementerian Perindustrian targetkan 191.3000 ton di SIMIRAH, sudah tercapai 190.000 ton,” kata Sahat.

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasi) Gulat Manurung mengungkapkan produsen minyak sawit seperti Sinar Mas, Musim Mas dan yang lainnya sejatinya memiliki stok minyak goreng curah melimpah. Akan tetapi, kendalanya ada pada distribusi.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Curah Bisa Rp14.000 Per Liter, Ini Strategi Bulog

“Distributor tidak mau membawa minyak goreng itu. Sebab, dari pabrik saja sudah Rp12.500, tapi pemerintah harus jual Rp14.000. Jadilah langka,” ungkap Gulat.

Seperti diketahui, pemerintah resmi menutup sementara keran ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dan turunannya mulai Kamis (28/4/2022) pukul 00.00 WIB. Yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 22/2022 tentang Larangan Sementara Ekspor Crude Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Olein, dan Used Cooking Oil.

Pelarangan berlaku atas 12 kode HS (pos tarif) yang termasuk pada 3 kode HS 4 berikut digit 15.11, 15.18, 23.06. Antara lain CPO, RBD Palm Oil, RBD Palm Olein, dan Used Cooking Oil.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Bulog dan ID Food Turun, DMSI: Banjir Minyak Goreng setelah Lebaran

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya