SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA—Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY memastikan belum membutuhkan beras impor untuk memenuhi kebutuhan warga miskin di Jogja. Serapan beras dari petani dianggap masih lancar.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Kepala Bulog DIY, Darsono Imam Yuwono kepada Harian Jogja, Senin (11/6) mengatakan, sejak awal tahun hingga saat ini lembaganya masih dapat menyerap beras dari petani. Adapun gabah sejak sebulan terakhir tak dapat terserap karena harga jualnya telah melampaui Harga Pokok Penjualan (HPP) yang ditetapkan pemerintah yakni sebesar Rp4.200 per kilogram untuk Gabah Kering Giling (GKG).

Ekspedisi Mudik 2024

“Kalau gabah sudah tidak menyerap karena harganya sudah mahal sudah sebulan ini, tapi beras sampai sekarang masih menyerap. Beras dari penggilingan. HPP-nya Rp6.600 per kilogram,” terang Darsono.

Hingga saat ini beras dan gabah yang sudah terserap mencapai 31.000 ton jumlah ini jauh melampaui seraban gabah selama 2011 yang hanya 18.000 ton. Bulog menargetkan, selama setahun ini dapat terserap 60.000 ton gabah dan beras.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya