SOLOPOS.COM - Warga mengantre beli minyak goreng curah di Setabelan, Solo, Senin (11/4/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, JAKARTA–Kementerian Perindustrian (Kemenperin) masih membahas wacana Perum Bulog ikut menstabilkan harga minyak goreng di pasaran.

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif menjelaskan saat ini peran Bulog dan BUMN lainnya sudah diatur dalam Permenperin No. 8/2022 soal distribusi minyak goreng.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Masih kami bahas di internal. Tapi apakah semua diserahkan ke BUMN dan Bulog, kami belum bisa menjawab [jadi atau tidaknya],” ujar Febri saat dihubungi Bisnis, Kamis (21/4/2022).

Baca Juga: Miliki Rantai Distribusi Lengkap, Bulog Siap Jadi Distributor Migor

Menurut dia, pihaknya sebenarnya sudah melibatkan Bulog dan RNI dalam pendistribusian minyak goreng (migor) curah meski terbatas. Disinggung terkait kelangkaan minyak goreng curah, Febri mengatakan hal itu disebabkan rantai distribusi yang belum memadai milik produsen swasta.

“Ini disebabkan memang beberapa produsen itu belum memiliiki jaringan distribusi sehingga dia menumpang jalur distribusi produsen yang lain,” papar dia.

Namun, dia mengklaim produksi minyak goreng curah sudah 7.000 ton per hari, melebihi kebutuhan nasional. “Kita butuh 7.000 ton minyak goreng curah, dan mungkin penyalurannya yang masih bermasalah sehingga ada beberapa daerah yang masih langka minyak goreng atau daerah minyak gorengnya itu di atas HET [harga eceran tertinggi]. Selain itu, dia juga mensinyalir kelangkaan migor curah disebabkan dikemas ulang dan jadi bahan baku industri. Mungkin juga minyak goreng lari ke yang lain. Misalkan dikemas ulang atau mungkin bahan baku untuk industri. Itu kami sudah larang kan. Sudah ada Dirjen Industri Agro menyebut jika industri makanan dilarang memakai bahan baku untuk tidak menggunakan minyak curah subsidi,” papar dia.

Menurut Febri, industri diperbolehkan menggunakan migor curah asal yang tidak bersubsidi. “Mereka boleh menggunakan minyak goreng curah nonsubsidi, syaratnya harus ada pernyataan bermaterai dari produsen bahwa mereka menggunakan minyak goreng curah nonsubsidi,” jelas dia.

Sementara itu, Direktur Bisnis Bulog Febby Novita mengatakan pihaknya siap jika ditugaskan sebagai distributor utama minyak goreng yang saat ini langka dan harganya mahal. Menurut Novita, infrastruktur Bulog sudah cukup memadai jika diperluas perannya dalam distribusi migor. Sebab, kata dia, Bulog mempunyai rantai distribusi dari pusat hingga kecamatan.

“Kita kalau bicara jalur distribusi, kantor punya pegawai punya sampai kecamatan. Jika dibutuhkan mobil tangki untuk menyalurkan ada juga karena kita punya juga anak perusahaan anak angkutan tangka minyak,” ujarnya saat dihubungi Bisnis lewat sambungan telepon, Kamis (21/4/2022).

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Bulog Turun Tangan Urusi Minyak Goreng, Ini Kata Kemenperin

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya