SOLOPOS.COM - Balung kethek (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Solopos.com, SRAGEN — Obrolan terkait kuliner atau camilan khas di Situs Sangiran yang bisa menarik minat wisatawan sempat menjadi perbincangan serius dalam pelatihan peningkatan kapasitas usaha masyarakat yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Badan Otorita Borobudur (BOB) beberapa waktu lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Alih-alih menyajikan kuliner atau camilan khas bikinan warga setempat, penjaja warung makan di sekitar Museum Purbakala Sangiran justru menawarkan mi instan atau mi gelasan kepada para pengunjung. Namun, kini ada makanan yang diproyeksikan sebagai ikon kuliner khas Sangiran. Kuliner itu adalah makanan berbahan dasar bukur atau kerang sungai.

Masakan berbahan dasar bukur ini sebetulnya sudah lama muncul. Oleh warga sekitar, bukur biasa diolah jadi menu asem-asem, bothok, hingga digoreng kering dengan tepung ala kentucky. Oleh Pemdes Sangiran, Makanan berbahan dasar bukur ini diproyeksikan sebagai ikon kuliner khas Sangiran.

Baca juga: Ssstt… Ternyata Ada 3 Air Terjun Perawan di Kawasan Situs Sangiran

Di Desa Krikilan, ada sejumlah warga yang bekerja mencari bukur di dasar Sungai Cemoro. Dari segi rasa, bukur hampir sama dengan kerang laut namun berukuran lebih kecil.

Salah satu masalah yang dihadapi untuk mengembangkan bukur sebagai ikon kuliner khas Sangiran adalah stoknya terbatas sepanjang tahun.

“Bukur ini musiman. Bukur biasa terlihat saat air sungai atau saluran surut, tepatnya saat memasuki musim kemarau,” ucap Kepala Desa Krikilan, Widodo, kepada Solopos.com, Rabu (2/6/2021).

Selain menu olahan bukur, masih ada sejumlah camilan tradisional bikinan warga di sekitar krikilan. Sebut saja cemilan balung kethek, keripik pisang dan kacang kereweng.

Baca juga: Wisatawan Bisa Lihat Pembuatan Kerajinan Batu di Sangiran Sragen, Tertarik?

Para pengrajin cemilan ini sudah memiliki sejumlah pelatihan untuk menghasilkan produk yang disukai pasar. Salah satunya ialah pelatihan mengemas produk menjadi lebih menarik hingga pendampingan pengajuan izin pendirian industri rumah tangga (IRT).

“Aneka camilan seperti balung kethek, keripik pisang dan kacang kereweng sekarang malah sudah dipasarkan di Alfamart dan Indomaret. Camilan itu sudah dikemas menarik sehingga toko modern pun tertarik untuk memasarkan,” terang Widodo.

Wadah Terbuat dari Daun Pisang

Kuliner lain khas Sangiran yang layak diburu wisatawan antara lain sega plontang. Nama sega plontang memang tidak sepopuler sega berkat. Meski terdengar asing di telinga, sega plontang merupakan salah satu kuliner khas dari Sangiran.

Sega plontang pernah dipamerkan pada kegiatan Pasar Budaya Sangiran yang digelar pada Desember 2020 lalu. Nama lain dari sega plontang adalah sega takir.

Keunikan dari kuliner ini terletak pada wadahnya yang terbuat dari daun pisang yang dipadu dengan janur kuning. Takir sendiri merupakan sebutan untuk wadah makanan yang terbuat dari daun pisang.

Baca juga: Ekspedisi KRL Solo-Jogja : Unik! Ada Kesenian Rodat, Tari Purba, hingga Wiro Sangir di Sangiran

Berbeda dengan pincuk yang dibuat dengan bentuk mengerucut, takir berbentuk segi empat. Di kedua ujung lipatan biasa diberi sematan lidi agar lebih kuat dipakai untuk menampung makanan. Untuk menambah kesan estetis, takir itu diberi hiasan janur kuning melingkar.

Di wadah itu terdapat aneka macam makanan mulai dari nasi uduk atau nasih gurih, suwiran ayam, kedelai hitam yang digoreng, ikan wader, peyek kacang tanah dan kerupuk.

Namun, sega plontang saat ini relatif sulit didapatkan karena tidak dijual di warung manapun. Pasalnya, sega plontang hanya ada pada momen-momen tertentu seperti pada saat ada upacara adat di desa-desa.

Sega plontang biasa dipakai masyarakat Sragen untuk menjamu tamu pada acara bancaan, sedekah setelah ada yang melahirkan, meninggal dunia atau mau melangsungkan pernikahan dan lain-lain.

Baca juga: Ekspedisi KRL Solo-Jogja : Jelajah Museum Sangiran, Petilasan Jaka Tingkir & Sumber Air Asin 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya