SOLOPOS.COM - Ilustrasi bukur. (Youtube)

Solopos.com, SRAGEN – Ketiadaan kuliner khas di Situs Sangiran Sragen yang bisa menarik minat wisatawan sempat menjadi bahan diskusi. Hal itu dibahas dalam pelatihan peningkatan kapasitas usaha masyarakat yang digelar Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran beberapa waktu lalu.

Acara ini menghadirkan Kementerian Pariwisata dan Badan Otorita Borobudur (BOB) sebagai pembicara. Dalam diskusi tersebut muncul ide menjadikan bukur sebagai kuliner khas Sangiran. Sebab, selama ini objek wisata tersebut belum memiliki sajian kuliner spesial.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Alih-alih menyajikan kuliner khas, penjaja warung makan di sekitar Museum Purbakala Sangiran menyuguhi pengunjung mi instan atau mi gelasan untuk mengisi perut. Namun, kini ada makanan yang diproyeksikan sebagai ikon kuliner khas Sangiran, yakni makanan berbahan dasar bukur atau kerang sungai.

“Sebetulnya masakan berbahan dasar bukur ini sudah lama. Biasanya bukur ini dimasak jadi asem-asem, jadi botok, hingga digoreng kering dengan tepung ala kentucky. Makanan berbahan dasar bukur ini akan kami kembangkan menjadi ikon kuliner khas Sangiran,” papar Kepala Desa Krikilan, Widodo, kepada Solopos.com, Kamis (3/9/2020).

Bebatuan Kuno Ditemukan di Dukuh Gajihan Jatinom Klaten, Reruntuhan Candi Era Mataram?

Di Desa Krililan ada sejumlah warga yang bekerja mencari bukur di dasar Sungai Cemoro. Dari segi rasa, bukur hampir sama dengan kerang laut namun berukuran lebih kecil.

Salah satu masalah yang dihadapi untuk mengembangkan bukur sebagai ikon kuliner khas Sangiran Sragen adalah stoknya terbatas sepanjang tahun.

“Bukur ini musiman. Kebetulan saat musim kemarau ini ada banyak bukur. Tapi, nanti kami mencoba membudidayakan bukur supaya bisa dipanen sewaktu-waktu,” ucap Widodo.

Inilah Sosok Nunggal Si Preman Paling Garang di Solo Selama 36 Tahun Terakhir

Selama ini belum ada ikon kuliner di Situs Sangiran. Kebanyakan wisatawan masih bingung untuk berburu kuliner di Sangiran Sragen karena dinilai tidak ada yang istimewa.

Selain butuh ikon kuliner, para pelaku pariwisata juga butuh keterampilan khusus dalam membuat cendera mata. Salah satu cendera mata yang khas dari Situs Sangiran adalah aneka kerajinan tangan yang terbuat dari bahan batu alam.

Kendati demikian, dalam beberapa tahun terakhir terjadi penurunan minat warga sekitar untuk mengolah kerajinan berbahan dasar batu alam ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya