SOLOPOS.COM - Buku Charles : The Heart of a King, karya Catherine Mayer (Twitter.com)

Buku kontroversial kali ini datang dari seorang penulis dan editor di Inggris.

Solopos.com, LONDON – Sejumlah media publikasi luar negeri ramai mengulas tentang kemunculan sebuah buku yang kontroversial, karena dianggap menguak kehidupan Pangeran Charles dan Putri Diana secara berlebihan.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Adalah Catherine Mayer, penulis dan editor majalah Time, yang menuliskan buku biografi tidak resmi, berjudul Charles: The Heart of a King. Kontroversi tentang buku yang diklaim sebagai biografi Pangeran Wales, keturunan pertama pasangan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, Pangeran Charles, disebabkan karena pihak kerajaan Inggris Raya, meragukan kebenaran biografi Charles yang ditulis Catherine.

Beberapa media, seperti MirrorTelegraph, dan Dailymail melansir, Catherine menulis tentang Pangeran Charles yang sempat ditolak Putri Diana, sesaat sebelum pernikahan keduanya dilangsungkan.

Diberitakan Mirror, Dailymail, dan Telegraph, Selasa (3/2/2015), buku tersebut mengisahkan Pangeran Charles yang tersiksa dengan pernikahannya, karena keraguan Putri Diana.

Catherine menyebut, apa yang ia tulis berdasarkan informasi yang ia dapat secara pasti dari sumber terpercaya di Kerajaan Inggris Raya. Diana digambarkan sebagai seorang wanita desa yang murung dan rumit.

Dilansir Mirror dari Telegraph, Pangeran Charles pernah menyatakan pada orang kepercayaan di kerajaan tentang perasaannya yang tersiksa, karena sikap tertutup Putri Diana.

Catherine mengatakan Putri Diana pernah menyampaikan kisah tentang dirinya pada penulis biografi pribadi Diana, Andrew Morton. Berdasarkan keterangan Diana pada Andrew tersebut, Diana mengaku ketidakinginannya menikah dengan Charles kepada adik perempuannya, sesaat sebelum menikah. Namun, pernikahan tetap digelar, karena persiapan sudah terlanjur.

Catherine mengungkapkan, perasaan terpaksa juga menyelimuti Pangeran Charles, hingga untuk naik ke altar, sang pangeran harus dibujuk terlebih dahulu.

“Dia [Putri Diana] tidak tahu jika mempelai prianya juga harus dibujuk agar mau naik ke altar,” kata Catherine Mayer.

Sementara itu, salah satu perwakilan dari Kerajaan Inggris Raya, mengklaim Catherine Mayer tidak memiliki waktu eksklusif dengan Charles. Menurut seorang pekerja di Clarence House, tempat kerja Pangeran Charles, Catherine hanya bertemu dengan Charles selama sembilan menit, sehingga buku Charles: The Heart of a King dianggap berlebihan dan tidak memiliki dasar yang kuat untuk menjadi buku biografi Charles.

Terlebih, buku Charles: The Heart of a King tersebut juga menguak sejumlah fakta negatif tentang Charles, seperti kebiasaan Charles yang menyimpan teh sisa pertemuan pertama untuk disuguhkan di pertemuan berikutnya.

Bahkan, salah satu mantan pekerja di Clarence House mengungkapkan iklim kerja di tempat tersebut sangat menegangkan dan membelenggu.

Melalui akun media sosial Twitter-nya, @catherine_mayer, ia berkicau,”Menulis biografi Pangeran Charles, ini tisak bias,” tulis Catherine pada Minggu, (1/1/2015). Buku Charles: The Heart of a King akan rilis pada 5 Februari mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya