SOLOPOS.COM - Penyerahan plakat tanda kerjasama antara Bank Bukopin dengan SD Grojogan, Selasa (17/10/2017). (Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

Bank Bukopin melakukan kegiatan Bukopin Goes To School untuk mengajak para orang tua dan siswa SD Grojogan

Harianjogja.com, BANTUL –Menabung sudah menjadi salah satu kebutuhan, baik dengan cara konvensional ataupun melalui pihak perbankan. Pendidikan tentang perbankan juga penting diberikan kepada anak sejak usia dini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Oleh sebab itu, Bank Bukopin melakukan kegiatan Bukopin Goes To School untuk mengajak para orang tua dan siswa SD Grojogan, Tamanan agar mulai mempersiapkan masa depan dengan menabung melalui program Simpanan Pelajar (SimPel).

Wakil Kepala Bank Bukopin Cabang Yogyakarta, Muhammad Nasyaruddin mengatakan pihaknya mendukung inklusi keuangan dengan mendorong budaya menabung sejak kecil. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Apalagi, seperti bank nasional lainnya, Bukopin juga memiliki program SimPel dengan persyaratan mudah dan sederhana.

“Anak bisa menabung di SimPel sampai umur 17 tahun. Selain itu gratis biaya administrasi bulanan dan dapat ATM,” ujarnya di depan puluhan orang tua siswa SD Grojogan, Selasa (17/10/2017).

Lebih lanjut, Nasyaruddin menyebut pendidikan perbankan tidak hanya penting bagi siswa, orang tua juga harus ikut andil dalam membiasakan budaya menabung ini. Jika orang tua dapat menanamkan cara pengelolaan uang dengan baik, maka anak-anak akan terpola untuk meniru hal tersebut hingga dewasa.

Ia menambahkan jika anak terbiasa menabung, budaya konsumtif pun dapat dikurangi. “Ada banyak manfaat menabung,” katanya.

Senada, Kepala Sekolah SD Grojogan Sutris Purwantoro menuturkan selama ini pihak sekolah memang telah memiliki program menabung bagi siswa melalui wali kelas masing-masing. Namun ia menilai program tersebut kurang efektif karena masih bersifat konvensional.

Sedangkan jika menabung melalui bank, ada banyak manfaat yang dapat diakses oleh para murid. Diantaranya aman, mudah dan mendapatkan bagi hasil berupa bunga. “Beda dengan menabung di celengan ayam, dengan cara konvensional,” ujarnya.

Selain itu, Purwantoro menjelaskan menabung bisa jadi salah satu cadangan yang bisa diandalkan jika ada kebutuhan yang mendadak bahkan bisa menjadi investasi jangka panjang. Ia juga menyatakan keprihatinannya karena kini anak-anak sudah terbiasa dengan budaya konsumtif.

Setiap diberikan uang jajan oleh orang tuanya, mereka jarang menyisihkannya untuk ditabung namun dihabiskan untuk hal-hal yang sebenarnya kurang perlu. Sehingga pihaknya berharap dengan adanya kerjasama Bank Bukopin dengan SD Grojogan melalui program SimPel, budaya konsumtif itu dapat ditekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya