SOLOPOS.COM - Bukit Puser Angin Kudus (Instagram/@sekitarkudus)

Solopos.com, KUDUS — Tidak perlu jauh hingga Papua untuk menikmati suasana Raja Ampat karena di Kabupaten Kudus, ada spot yang menyuguhkan pemandangan yang memukau layaknya Raja Ampat di Papua.

Bukit Puser Angin, terletak di Desa Klaling, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus memanjakan para pengunjung dengan keindahan pemandangan bendungan Logung dari atas bukit yang banyak orang menyamakan bukit itu seperti keindahan Raja Ampat di Papua Barat.

Promosi Digitalisasi Berbasis Ekosistem Meningkatkan Daya Saing dan Adaptasi Pasar

Mengutip Detik.com, Selasa (24/8/2021), Untuk mencapai lokasi dari Desa Klaling harus menempuh jarak sekitar 2 kilometer. Sepanjang jalan, pengunjung disambut dengan keindahan bukit di sekitarnya. Bukan itu saja jalan yang belum beraspal menambah adrenalin pengunjung. Apalagi di sebelah kanan kiri jalan merupakan tebing bukit.

Sesampainya di lokasi, di atas bukit pengunjung disambut keindahan alam. Dari atas pengunjung dapat melihat air Bendungan Logung. Belum lagi angin kencang menambah syahdunya suasana di atas Bukit Puser Angin.

Baca Juga : 466 Ha Lahan Tidur di Kudus Diubah Jadi Sawah Subur

Warga sekitar dan pengunjung menamai Bukit Puser Angin seperti Raja Ampat yang ada di Papua Barat. Sebab dari atas bukit bisa melihat sejumlah bukit yang dikelilingi air merupakan Bendungan Logung Kudus.

Dataran Bukit Puser Angin yang masih gundul
Dataran Bukit Puser Angin yang masih gundul (Instagram/@ayowisatajateng)

Belum lagi saat sore hari. Banyak warga berbondong-bondong untuk menikmati matahari terbenam dari atas bukit yang dikenal seperti Raja Ampat tersebut. Namun karena kondisi bukit yang gundul, dikhawatirkan Bukit Puser Angin ini dapat merusak lingkungan alam sekitar.

Mengutip Antaranews.com, pemerhati lingkungan dari Universitas Muria Kudus (UMK) yang juga Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Muria Hendy Hendro mengatakan bahwa kondisi Bukit Puser Angin dinilai belum memiliki rancangan teknis yang rinci atau dikenal dengan DED.

Baca Juga: Bendungan Logung Jadi Pendukung Ketahanan Pangan Negara

Sejak adanya masukan terkait reboisasi dari Hendy, Polres Kudus bersama Perhutani telah melakukan penghijauan di Pegunungan Pati Ayam. Polres Kudus mengakui bahwa masyarakat memang tengah termotivasi mengembangkan objek wisata tersebut tetapi di sisi lain ada potensi merusak lingkungan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Bergas Caturasi Penanggungan, mengatakan wisata Bukit Puser Angin ini tidak dikelola oleh Dinas.

Dirinya mengatakan lokasi tersebut memang tidak termasuk dalam empat zona yang direncanakan sebagai wisata penunjang Bendungan Logung karena lahan bukit pusaran angin tersebut dibawah pengelolaan perhutani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya