Solopos.com, KARANGANYAR – Bukit Jabal Kanil yang berlokasi di Dusun Jabal Kanil, Bandar Dawung, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, selama ini dikelola dengan uang amal peziarah. Objek tersebut kini direkomendasikan menjadi cagar budaya di Karanganyar.
Juru kunci makam Syech Maulana Maghribi di Bukit Jabal Kanil, Sutarjo, berharap nantinya pemerintah memberikan perhatian untuk ikut melestarikan bangunan bersejarah tersebut.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Lucinta Luna Ditangkap Terkait Narkoba, Hasil Tes Urine Positif
Menurutnya, bantuan pemerintah untuk Bukit Jabal Kanil saat ini sangat minim. Sutarjo mengatakan, sampai saat ini biaya perawatan masih mengandalkan uang sumbangan dari pengunjung.
“Sampai saat ini biaya perawatan masih mengandalkan uang amal dari pengunjung. Jadi saya ada harapan kalau dijadikan cagar budaya pemerintah nanti bisa membantu merawat dan melestarikan bangunan,” terang Sutarjo saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (10/2/2020).
Sutarjo ingin bantuan dana itu dapat dimanfaatkan untuk mengembalikan bangunan Masjid Jabal Kanil seperti semula. Sebab, bentuk masjid tersebut telah berubah setelah beberapa kali direnovasi.
4 Penumpang Lion Air Jakarta-Banjarmasin Kena Corona? Ini Jawabannya
“Salah satunya mengembalikan bangunan masjid seperti desain awal atau setidaknya kembali menjadi seperti masjid lagi seperti dulu,” beber dia.
Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Bukit Jabal Kanil berkaitan dengan sejarah perkembangan Islam di Jawa Tengah. Kawasan tersebut konon dikembangkan oleh ulama kondang, Syech Maulana Maghribi.
Bukit Jabal Kanil menjadi tujuan sejumlah santri di Jawa Tengah untuk memperdalam Islam. Salah satu tokoh yang pernah belajar Islam di sana adalah Sunan Kalijaga. Sampai saat ini, makam Syech Maulana Maghribi sering dikunjungi peziarah dari luar negeri, seperti Belanda, Perancis, hingga Afghanistan.