SOLOPOS.COM - Rancangan zonasi daya tarik Bukit Dermo Bantul. (Harian Jogja/Catur Dwi Janati)

Solopos.com, BANTUL — Pembangunan kawasan agrowisata Bukit Dermo, Selopamioro terus digodok. Rancangan Detail Engineering Design (DED) yang telah selesai menunjukan Bukit Dermo bakal memiliki fasilitas fisik penunjang agrowisata.

Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul, Annihayah menerangkan pembangunan agrowisata Bukit Dermo akan diajukan di tahun anggaran 2022. Pembangunan bakal menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). “Tahap pertama kita mengajukan Rp24 miliar dari totalnya RAB DED Rp44 miliar,” terangnya Jumat (13/8).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Bentuknya itu semacam ikon baru pariwisata. Selama ini kita identik dengan pantai, kita jadikan Bukit Dermo ini ikon baru di Bantul yang mengutamakan view pemandangan alam pertanian,” terangnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Taman Milenial Bantu Fasilitasi Kaum Muda Berkarya

Dalam rencana pembangunannya, Bukit Dermo Bantul akan dibangun sejumlah fasilitas fisik pendukung pariwisata. Mulai dari sky bridge, viewing deck, amphitheater, outdoor gym, foodcourt. Termasuk los produk lokal Bantul bakal dibangun di Dermo. Sejumlah fasilitas yang ada bakal mendukung berbagi kegiatan kebudayaan, olahraga, jip touring hingga pelestarian kawasan.

Bangunan Rain Catcment berupa tiang lampu dengan corong besar penampungan air menjadi salah satu ikon dari kawasan Bukit Dermo baru. Bentuknya yang melingkar dan berjumlah lima pas dengan singkatan Dermo atau Bunder Limo.

“Water torrent atau penampung air yang berbentuk lampu kalau malam hari kelap-kelip bagus sekali. Itu untuk tiga fungsi, gardu pandang, menyimpang air, juga estetikanya itu untuk selfie,” ungkapnya terkait pembangunan Bukit Dermo Bantul.

Baca juga: Prodi Teknik Mesin ITNY Gelar Lomba Esai dan Desain Tingkat Nasional bagi siswa SMA/Sederajat

Pembangunan Bukit Dermo Bantul

Pada tahap pertama pembangunan fisik, Annihayah memaparkan akan diilakukan pemadatan tanah hingga pembuatan pintu masuk. Selain itu pemasamgan sejumlah signage wisata, tempat parkir dan bangunan utama pun bakal dilakukan pada tahap pertama.

Dari total 30 hektare kawasan agrowisata, 2,7 hektare merupakan luas bangunan dan sisanya pendukung kawasan perkebunan buah-buahan. “Target selesai 2023. Insyallah mukai 2022, ini kalau goal pendanaannya,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya