SOLOPOS.COM - Bus Nusa, salah satu bus Kota Solo tempo dulu yang kini sudah tidak lagi beroperasi. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLO — Bus angkutan Kota Solo tempo dulu seperti Atmo, Nusa, Surya, dan lain-lain pernah mengalami masa kejayaan di era 1990-an hingga awal-awal era 2000-an. Grafik kejayaan bus tersebut mulai menurun pada 2007-2008 sebelum akhirnya hilang sama sekali pada 2015.

Kepala Urusan Lalu Lintas Terminal Tirtonadi Solo, Sunardi, saat diwawancarai Solopos.com, Selasa (21/6/2022), mengatakan hilangnya bus-bus angkutan dalam kota tersebut bukan karena faktor sepi ditinggal penumpang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Sunardi, faktor paling dominan terkait kejatuhan bus dalam Kota Solo adalah ketidakmampuan finansial perusahaan otobus untuk melakukan peremajaan armada. Lebih lanjut Sunardi menjelaskan penurunan bus Kota Solo tempo dulu itu mulai terasa pada 2007.

Jumlahnya semakin berkurang pada kisaran 2009 hingga bisa dikatakan menghilang dari peredaran lalu lintas angkutan Kota Solo pada 2015. “Lenyapnya hampir dalam waktu yang bersamaan. Bus kota mulai menurun kisaran 2007-2008, hingga 2009 menipis, maju lagi sampai 2015 bisa dibilang habis,” tutur Sunardi saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (21/6/2022).

Sunardi menyebutkan beberapa bus dalam kota yang dulu terkenal ada Damar Sasongko, Atmo, Surya Kencana, Sriwedari, dan Wahyu Putra. Menurutnya, punahnya bus dalam kota tersebut dikarenakan menurunnya kemampuan finansial PO bus untuk melakukan peremajaan armada.

Baca Juga: Bus Kota Solo Tempo Dulu: Punya Kenangan Naik Atmo, Nusa, Atau Surya?

Menurutnya, faktor penumpang tidak menjadi alasan. Penumpang pada waktu itu masih banyak mengingat bus menjadi salah satu moda transportasi yang mudah diakses.

“Tapi penumpang enggak menjadi faktor dulu. Kisaran 2017-2018 penumpang masih high [ramai]. Jadi memang sepertinya keuangan yang kurang,” tuturnya.

Pembaruan Izin

Solopos.com mencatat dari sekian bus dalam kota yang dulu beroperasi di jalanan Kota Solo tempo dulu, saat ini hanya tampak bus Damar Sasongko yang masih beroperasi. Hal itu juga dikonfirmasi oleh Sunardi.

Baca Juga: Deretan Bus Jadul dan Legendaris yang Pernah Mengaspal di Kota Solo

Sementara itu, dalam catatan monitoring kegiatan perusahaan bus angkutan umum 2021 oleh Balai Pengelola Sarana Prasarana Perhubungan Wilayah III Jawa Tengah disebutkan PO bus Damar Sasongko beralamat di Pojok, Mulur, Bendosari, Sukoharjo.

Kasi Angkutan Balai Pengelola Sarana Prasarana Perhubungan (BPSPP) Wilayah III Jawa Tengah, Aji Nugroho, menyampaikan hal senada dengan Sunardi. Menurutnya, punahnya bus dalam kota lebih dikarenakan tidak ada kemampuan melakukan peremajaan armada.

“Jadi ada izin trayek lima tahunan, tiap setahun sekali mengurus izin-izin. Ya ada KIR kendaraan, ada pajak, mungkin enggak ada uang, sehingga mungkin memilih mandek dikasihkan garasi. Kan kasihan,” tutur Aji saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa.

Baca Juga: Coba Tanya Kakek, Kenal Bus Tua di Kota Solo Ini?

Kondisi bus angkutan dalam Kota Solo tersebut menurutnya dialami hampir semua angkutan umum di Soloraya. Bahkan bus AKDP sekali pun.

“Rata-rata sama. Menurun semua, AKDP juga turun banyak. Enggak hanya turun penumpangnya, [tapi juga] pendapatan, terus mau narik lagi kan harus pelan-pelan,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya