SOLOPOS.COM - Warga berdiri di pintu rumahnya yang terendam banjir di Desa Gebangsari, Tambak, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (15/3/2022). (Antara)

Solopos.com, BANYUMAS – Cuaca ekstrem akhir-akhir ini sedang melanda beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Jawa Tengah. Curah hujan yang tiba-tiba sangat tinggi setelah sebelumnya udara panas menyengat membuat beberapa daerah yang rawan banjir harus selalu waspada, salah satunya adalah Kabupaten Banyumas.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Kabupaten Banyumas adalah wilayah yang paling rawan banjir. Dilansir dari Antaranews.com, Rabu (11/5/2022), pada pertengahan Maret 2022 lalu, sejumlah desa dari beberapa kecamatan dilanda banjir, di antaranya desa-desa yang berada di Kecamatan Sumpiuh, Tambak, dan Kemrajen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Camat Sumpiuh, Ahmad Suryanto, saat itu mengatakan bahwa hujan lebat terjadi sejak Senin (14/3/2022) malam hingga mengakibatkan sejumlah sungai di Kecamatan Sumpiuh, seperti Sungai Sengon, Sungai Srengseng, Sungai Reja dan Sungai Angin meluap hingga akhirrnya menggenangi lima desa dalam satu kecamatan.

Ketinggian air diperkirakan mencapai 3 hingga 10 meter hingga membuat sejumlah warga harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Bencana banjir ini juga diikuti dengan adanya bencana longsor hingga membuat beberapa rumah warga terkubur longsoran tanah.

Banyumas Rawan Banjir

Sebenarnya apa yang menyebabkan Kabupaten Banyumas rawan dengan banjir? Sebagaimana diketahui, bencana banjir diakibatkan oleh beberapa faktor, mulai dari faktor  kurangnya kesadaran manusia untuk menjaga lingkungan hingga faktor alam, seperti faktor kondisi permukaan (topografi) dan curah hujan yang tinggi di suatu daerah.

Baca juga: Waduh! Jalan Pati-Jepara Rusak Parah, Warga Jadikan Lokasi Mancing

Dihimpun dari sebuah karya ilmiah yang berjudul Analisa Data Spasial Untuk Identifikasi Kawasan Rawan Banjir di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, menyatakan bahwa faktor topografi dan curah hujan yang tinggi menjadi penyebab utama terjadinya bencana banjir di Kabupaten Banyumas.

Hampir setiap tahun Kabupaten Banyumas dilanda curah hujan yang tinggi dan masalah drainase serta penumpukan sampah turut serta menyebabkan meluapnya air sehingga menyebabkan banjir di berbagai wilayah. Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui perkiraan cuaca di platform Google Weather, curah hujan tertinggi mencapai 56% dan terendahnya mencapai 8%(rata-rata mencapai 50%) dengan kelembabapan udara mencapai 79%.

Sedangkan faktor topografi atau permukaan tanah, terbagi dalam beberapa sub-faktor penyebab banjir. Sub faktor yang pertama adalah kelas ketinggian. Kabupaten Banyumas didominasi oleh wilayah dengan ketinggian kurang dari 200 meter, seperti di antaranya Kecamatan Purwokerto, Ajibarang, Purwojati, Rawalo, Kalibagor, dan Wangon.

Baca juga: Keren! Tiga Tradisi di Jepara Ini Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Sedangkan wilayah dengan ketinggian 800-2000 meter di atas permukaan laut (mdpl) meliputi Kecamatan Pekuncen, Cilongok, Kedung Banten, Baturaden dan Sumbang. Daerah-daerah tersebut memiliki kondisi topografi perbukitan.

Sub faktor yang kedua adalah kelas kemiringan lahan. Kelas kemiringan lahan atau lereng di Kabupaten Banyumas didominasi oleh kelas kemiringan lahan datar (antara 0-8 persen). Sedangkan beberapa wilayah sisanya, khususnya di daerah yang berbukit memiliki kemiringan lahan yang berombak dan bergelombang.

Faktor yang ketiga adalah adanya penutupan lahan persawahan, sungai, hingga hutan yang kerap terjadi di daerah perkotan, seperti salah satunya adalahdi  Purwokerto. Sementara itu, dampak dari bencana banjir ini dapat berakibat pada potensi kerusakan alam jika tidak tertangani.

Baca juga: Mengenal Tradisi Sendang Unik dan Sakral di Sendang Gambir Salatiga

Wilayah Rentan Banjir

Berdasarkan peta kerentanan banjir, kawasan rawan banjir di Kabupaten Banyumas mencapai 7335,66 Hektar (Ha) atau 5,28%,  sedangkan kawasan yang sering dilanda banjir namun tidak rawan mencapai 121167,48 Hektar (Ha) atau 87, 213% dan kawasan yang sangat rawan dengan bencana banjir mencapai 2,30 Ha atau 0,002 persen.

Sedangkan kawasan yang aman dari bencana banjir hanya 10427,22 Ha atau 7,05 persen. Hal ini disimpulkan bahwa sebagian besar kawasan di Kabupaten Banyumas termasuk kategori beresiko terhadap bencana banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya