SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan tol. (Bisnis.com)

Solopos.com, SOLO — Masa depan proyek jalur lingkar timur-selatan Kota Solo yang sudah direncanakan sejak lama akhirnya menemukan titik terang. Alih-alih merealisasikan rencana membangun jalan lingkar (ring road) biasa, pemerintah pusat merencanakan pembangunan jalan tol.

Menyusul desakan berbagai pihak untuk mengatasi makin beratnya beban jalan di Kota Solo, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Sekretariat Pengatur Jalan Tol membuat kajian baru tentang jalan tol. Opsi ini berbeda dari usulan sebelumnya, yakni berupa jalan lingkar yang desainnya telah disusun sejak 2016.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rencana pembangunan jalur tol lingkar timur-selatan di sekitar perbatasan Kota Solo itu terungkap dengan munculnya tender proyek studi kelayakan di laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (LPSE PUPR).

Pada laman lpse.pu.go.id, terdapat data tender dengan nama paket Penyusunan Studi Kelayakan dan Desain Awal Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Kota Surakarta. Tender itu diumumkan pada 13 Juni 2022.

Ekspedisi Mudik 2024

Lelang tender proyek studi kelayakan dan desain awal itu dimenangi oleh PT Virama Karya (Persero), sebuah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang konsultansi konstruksi. Penandatanganan kontrak senilai Rp4.128.978.000 itu dilakukan pada 31 Oktober 2022.

Sebelumnya, pada 2016 lalu, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Surabaya juga membuat studi kelayakan jalur lingkar timur-selatan Kota Solo. Meski demikian, hasil studi kelayakan yang menggunakan pagu APBN 2016 senilai Rp985 juta itu hingga kini belum pernah terealisasi.

Berdasarkan desain 2016, jalur lingkar timur-selatan Kota Solo direncanakan melewati 17 desa/kelurahan di enam kecamatan di Kabupaten Sukoharjo dan beberapa desa di Kabupaten Karanganyar. Rencana pembangunan jalur lingkar itu bertujuan mengurai kemacetan lalu lintas dalam Kota Solo dengan mengalihkan jalur kendaraan berat.

Lokasi jalur lingkar timur-selatan Kota Solo berawal di Kebakkramat, Karanganyar; menuju Desa Palur, Bekonang, Gadingan, Plumbon, Wirun, dan Tegalmade di Kecamatan Mojolaban. Jalur itu berlanjut ke Desa Karangwuni dan Pranan di Kecamatan Polokarto. Selanjutnya, jalur lingkar melewati Kelurahan Bulakrejo di Kecamatan Sukoharjo; Desa Parangjoro di Kecamatan Grogol, Desa Mancasan dan Menuran di wilayah Kecamatan Baki; dan berakhir di Desa Sanggung, Kecamatan Gatak.

Berdasarkan desain 2016 tersebut, jalur lingkar menghubungkan jalan Solo-Tawangmangu dengan jalan Solo-Jogja. Sedangkan untuk jalur tol lingkar luar, belum ada publikasi resmi berdasarkan desain baru dan hasil studi kelayakan pada 2022.

Beban Jalan Solo

Sejak studi kelayakan pada 2016 silam, belum ada kejelasan tentang realisasi rencana proyek pembangunan jalur lingkar timur-selatan Kota Solo untuk kendaraan berat itu. Hingga akhirnya pada Maret 2022 lalu, wacana itu kembali mencuat menyusul rencana Pemkab Sukoharjo melarang kendaraan berat melewati underpass Makamhaji.

Larangan itu membuat kendaraan berat mencari jalur lain sehingga beban jalan dalam Kota Solo menjadi bertambah. Itu belum termasuk dampak sejumlah proyek fisik di Kota Solo seperti pembangunan rel layang di simpang Joglo dan peninggian overpass D.I. Pandjaitan.

Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo, Ari Wibowo, beberapa waktu lalu mengatakan tidak adanya jalur lingkar timur dan selatan menjadi tantangan dalam mengatasi kepadatan arus lalu lintas Solo. Di sisi timur, Solo hanya memiliki Jl. Juanda dan Jl. Kapten Mulyadi. Sedangkan di bagian selatan hanya ada Jl. Veteran, Jl. Bhayangkara, dan Jl. Dr. Rajiman.

Situasi itu membuat Pemerintah Kota Solo berharap pembangunan jalur lingkar timur-selatan segera terealisasi. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat itu mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Kementerian PUPR terkait rencana itu melalui surat kepada Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono.

“Kemarin kami sudah bersurat ke Menteri PUPR untuk mendorong pembangunan ring road, sekitar pekan lalu,” katanya, Selasa 1 Maret 2022 lalu.

Menurut Gibran, keberadaan jalur lingkar timur-selatan tersebut diperlukan untuk mengurai kemacetan di tengah Kota Solo. Ia mengatakan wacana pembangunan jalur lingkar sisi selatan itu telah muncul beberapa tahun lalu, tetapi belum terealisasi.

Melihat kondisi lalu lintas Solo yang semakin padat dan beban jalan yang semakin tinggi, jalur itu kian krusial. “Sudah lama dibahas sebenarnya [jalur lingkar]. Solusinya memang ring road. Nanti saya follow up lagi, harapannya bisa terwujud,” kata Gibran saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya