SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintas di dekat tugu perguruan silat yang baru dibangun di tepi jalan Sragen-Gesi, tepatnya di Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Kamis (6/8/2020). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Pengurus Rayon Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT Kedungupit, Kecamatan Sragen, angkat bicara terkait pembangunan tugu silat yang masih berlangsung di tepi jalan Sragen-Gesi, tepatnya di Desa Kedungupit.

Ketua Rayon PSHT Kedungupit, Edy Pranoto, mengatakan pembangunan tugu PSHT itu sudah direncanakan jauh-jauh hari. Menurutnya, proses pembangunan fondasi tugu PSHT tersebut sebenarnya sudah dimulai sejak empat bulan lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Akan tetapi, karena ketiadaan dana, proses pembangunan tugu tersebut akhirnya berhenti di tengah jalan.

Telanjur Berdiri, Bupati Yuni Minta Tugu Perguruan Silat di Sragen Dibersihkan dan Dicat Jelang HUT RI

Baru pada akhir-akhir ini, pembangunan tugu PSHT kembali dilanjutkan setelah ada dana.

“Tugu itu mulai dibangun sebelum ada kesepakatan terkait larangan pembangunan tugu di tepi jalan di Sragen. Kami tidak membangun tugu baru setelah ada kesepakatan, tapi kami hanya melanjutkan proses pembangunan tugu yang dimulai sebelum ada kesepakatan,” terang Edy kepada Solopos.com.

Edy menjelaskan tugu itu dibangun murni menggunakan dana yang dihimpun dari sesama anggota PSHT Rayon Kedungupit.

Brak hingga Sedil, Ini Arti Kosa Kata Nyeleneh yang Cuma Dipahami Warga Sragen

Untuk membangun tugu itu, Rayon PSHT Kedungupit telah menghabiskan anggaran sekitar Rp20 juta.

“Karena ketiadaan dana, pembangunannya memang kami rencanakan bertahap sedikit demi sedikit. Untuk membangun tugu itu, kami juga sudah izin pengurus ranting, ketua RT, bayan hingga kepala desa. Sekarang tugu itu sudah berdiri, tapi kami belum mengecat karena masih dalam tahap pembuatan tulisan,” ucap Edy.

Sementara itu, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengaku belum mendapat kabar adanya pembangunan tugu perguruan silat baru di Kedungupit.

Dimulai Jauh Hari

Menurutnya, setelah kesepakatan dibuat di Gedung DPRD Sragen pada awal Juli lalu, semua perguruan silat dilarang membangun tugu di tepi jalan umum.

“Yang dilarang itu membangun tugu setelah ada kesepakatan. Kalau prosesnya sudah dimulai jauh-jauh hari sebelum ada kesepakatan ya tidak apa-apa. Misal tinggal finishing saja ya silakan dilanjut. Tapi, kalau bangun baru di tepi jalan umum sudah tidak boleh. Kecuali dibangun di lahan pribadi atau di kompleks padepokan,” ujar Bupati.

Tugu Baru Dibangun di Kedungupit Sragen, PSHT: Itu Hanya Renovasi!

Sebelumnya diberitakan, sebuah tugu PSHT baru dibangun di tepi jalan Sragen-Gesi, tepatnya di Dukuh Jenakrejo, Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen.

Pantauan Solopos.com di lokasi, tugu perguruan PSHT itu dibangun pada jarak sekitar 300 meter dari timur Jembatan Sapen atau tak jauh dari SDN Kedungupit 4. Tugu itu dibangun dengan ketinggian sekitar lima meter dengan lebar sekitar lima meter.

Seorang pekerja sibuk membuat relief lukisan dan tulisan Persaudaraan Setia Hati Terate di permukaan tugu. Sebuah terpal warna biru melindungi tugu dari sengatan mentari. Tugu itu belum dihiasi dengan cat warna karena masih dalam tahap pembuatan relief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya