SOLOPOS.COM - Velline Chu. (Instagram/@velline_ratubegal)

Solopos.com, SOLO-Untuk atasi trauma bukanlah dengan memakai narkoba seperti dilakukan pedangdut Velline Chu.  Sebagaimana diketahui penyanyi berjuluk Ratu Begal ini diciduk polisi pada Sabtu (8/1/2022) karena penyalahgunaan narkoba.

Nah, bagi Anda yang memiliki pengalaman buruk entah kekerasan seksual atau KDRT, lari ke narkoba bukanlah solusi untuk atasi trauma tersebut. Ada sejumlah trik yang lebih efektif untuk menyembuhkan diri Anda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum mengetahui sejumlah cara untuk atasi hal itu, sebaiknya ketahui terlebih dulu apakah yang dimaksud dengan trauma.  Dikutip American Psychological Association, trauma adalah respons emosional seseorang terhadap berbagai peristiwa yang menakutkan –misalnya tindak kekerasan, kecelakaan, atau bencana alam yang pernah dialami. Biasanya, kondisi tersebut langsung dialami tepat setelah kejadian.
engalaman traumatis sering kali melibatkan ancaman terhadap kehidupan atau keselamatan. Namun demikian, sebenarnya situasi apa pun dapat membuat Anda mengalami trauma, bahkan ketika tidak menyebabkan kerusakan fisik.

Baca Juga: Tersandung Narkoba, Ini Sejumlah Fakta Velline Chu Si Ratu Begal

Saat Anda dalam kondisi tertekan, terjepit, hingga berdampak besar dalam hidup, Anda pun dapat mengalami trauma.  Hal ini bisa membuat Anda merasa ‘mati rasa’, cemas berlebihan, dan tidak bisa memercayai orang lain. Ketika hal-hal buruk terjadi, Anda perlu waktu untuk mengatasi trauma dan merasa aman lagi.

Meski tindak kekerasan begitu membekas, Anda tetap perlu mengatasi trauma supaya tetap bisa melanjutkan hidup dengan baik. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi trauma adalah sebagai berikut seperti dikutip dari klikdokter pada Senin (10/1/2022) :

1. Konseling dengan ahlinya

Cara pertama untuk atasi trauma adalah konseling mendalam dengan psikolog. Hal ini dapat membantu Anda mengelola dampak emosional dan fisik dari tindak kekerasan yang Anda alami.

Seperti dikatakan dr. Andika Widyatama dari KlikDokter, terapi utama dari trauma adalah psikoterapi. Selain itu, ada kalanya pemberian obat dibutuhkan sebagai bagian dari terapi.  Saat ini, ada beragam tipe konseling. Anda pun dapat memilih mana konseling sesuai kenyamanan Anda, yaitu:

– Hotline. Jika Anda tipe orang yang tidak nyaman menceritakan kesedihan secara tatap muka, Anda mungkin bisa mencoba layanan konseling seperti hotline. Biasanya konseling ini melalui telepon dan Anda akan disambungkan dengan konselor yang dilatih khusus untuk membantu para korban yang mengalami trauma.

Baca Juga: Diciduk Polisi, Ini Alasan Pedangdut Velline Chu Pakai Narkoba

– Konseling kelompok. Konseling di bawah perawatan seorang profesional kesehatan mental dalam sekelompok orang yang mengalami trauma serupa.
– Konseling individu. Ini adalah konseling tatap muka langsung dengan konselor, terapis, psikolog, psikiater, atau profesional lain yang dilatih untuk membantu korban pulih dari trauma.

2. Menjadi pribadi yang terbuka

Jangan tutupi atau menyimpan rasa trauma Anda sendirian. Semakin Anda menghindar dan menyimpannya rapat-rapat, semakin parah dampak trauma yang dihasilkan.

Soal ini, dr. Andika menyarankan untuk mencurahkan pikiran dan perasaan Anda. Menurut dia, bercerita pada orang yang mengalami kejadian serupa akan dapat lebih menguatkan karena Anda merasa tidak sendirian.

“Selain itu, mencurahkan isi pikiran dan perasaan juga dapat dilakukan dengan cara menulis diari atau jurnal, jika korban tidak cukup nyaman untuk berbagi cerita kepada orang lain,” kata dr. Andika.

Baca Juga: Makanan yang Baik Dikonsumsi Saat Terinfeksi Omicron

3. Relaksasi

Cara paling mudah, penderita dapat melakukan meditasi atau peregangan. Ya, meditasi dan peregangan bisa jadi alternatif untuk trauma healing. “Fokuskan pikiran dan perasaan pada hal yang positif dan menumbuhkan semangat. Bayangkan berbagai peristiwa atau hal yang pernah membuat diri bahagia,” jelas dr. Andika.

4. Melaporkan kejahatan

Kalau Anda sampai mendapatkan tindakan kekerasan, jangan ragu untuk melaporkan kejadian tersebut pada aparat yang berwenang. Secara psikis, cara ini dapat membantu Anda memecahkan masalah yang mungkin timbul saat Anda mengatasi reaksi Anda terhadap kejahatan tersebut.

Baca Juga: Benda-Benda Ini Bisa Menggantikan Sikat Gigi, Mau Coba?

Mengatasi trauma setelah menjadi korban tindak kekerasan merupakan hal sangat penting. Anda sebaiknya tidak diam dan menyimpan sendiri rasa trauma dan hidup berkepanjangan bersamanya. Semakin cepat Anda memulihkan diri dari trauma, semakin cepat pula Anda memulai hidup baru tanpa rasa takut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya