SOLOPOS.COM - Petani bersama elemen masyarakat di Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo melaksanakan gropyokan tikus belum lama ini. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardhani)

Solopos.com, SUKOHARJO – Petani di wilayah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah mulai meninggalkan pembasmian hama tikus dengan memasang jebakan listrik. Mereka memilih melakukan gropyokan guna memerangi serangan hama binatang pengerat tersebut.

Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur Jigong Sarjanto, mengatakan petani Sukoharjo tak lagi memasang jebakan listrik untuk membasmi tikus. Mereka khawatir tersengat aliran listrik jika memasang jebakan listrik, sehingga memilih melakukan cara tradisional dengan gropyokan tikus.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

"Gropyokan tikus efektif menekan serangan hama dan tidak rawan kena sengatan listrik," katanya ketika berbincang dengan Solopos.com, Senin (16/11/2020).

Hiiii.... Miliaran Semut Teror Warga Banyumas

Ekspedisi Mudik 2024

Memasuki musim tanam saat ini, Jigong mengatakan petani mengintensifkan gropyokan tikus agar tanaman padi tidak dimakan hewan pengerat itu.

Sejak awal petani sudah dikerahkan untuk langsung melakukan gropyokan tikus selama tahap penyiapan lahan sebelum awal tanam padi.

Gropyokan dilakukan mengingat petani sudah resah dengan banyaknya tikus sebelum tanam padi siap dipanen. Hal itu terlihat setelah tikus menyerang dan merusak benih dan bibit padi yang baru saja disebar. Kerusakan terjadi beberapa kali dan membuat petani Sukoharjo mengalami kerugian.

Lolos Seleksi, 2 Peserta CPNS Sukoharjo Malah Mengundurkan Diri Gegara Ini

Efektif

Selama ini gropyokan dinilai cukup efektif menekan populasi tikus dan menjadi jaminan bagi petani saat awal tanam padi.

P3A Dam Colo Timur tetap meminta pada petani untuk melakukan gropyokan tikus lagi setelah masa tanam padi. Hal itu dimaksudkan untuk menekan serangan hama tikus.

“Gropyokan tikus terus dilakukan tidak mengenal waktu. Petani bersama instansi terkait seperti perangkat desa, TNI, Polri, organisasi dan masyarakat bersatu melakukan pemusnahan tikus. Kondisi sekarang serangan hama tikus sudah relatif terkendali dan petani tinggal menunggu panen saja,” ujarnya.

Gibran Bantah Tudingan Bagikan Uang Saat Kampanye, Tapi...

Jigong mengaku optimistis hasil panen padi petani Sukoharjo saat panen raya nantinya memiliki kualitas baik dan melimpah. Sebab kondisi sekarang petani tidak menghadapi masalah besar. Dari sisi ketersediaan air mulai melimpah dari saluran irigasi Dam Colo. Dari sisi pupuk juga tersedia.

Begitu pula dengan tanaman padi baik karena sinar matahari cukup dan bencana alam hingga merusak tanaman padi masih minim.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Netty Harjianti mengatakan, petani di sejumlah wilayah sudah mulai menanam padi. Apalagi pintu air Dam Colo Nguter sudah dibuka dan mengaliri lahan pertanian warga.

"Saat ini petani sebagian besar petani sudah mulai mengolah tanah sebelum tanam padi. Tanam padi ini diharapkan bisa serentak sehingga bisa panen bersama," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya