SOLOPOS.COM - Sejumlah wilayah di Kota Semarang diterjang banjir, Sabtu (6/2/2021). (detik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Kota Semarang dan beberapa wilayah pesisir pantai utara di Jawa Tengah (Jateng) mengalami penurunan tanah yang cukup ekstrem, hingga disebut para pakar bakal tenggelam.

Salah satu pakar yang menyebut Kota Semarang dan wilayah pesisir pantai utara Jateng, Pekalongan dan Demak, bakal tenggelam adalah Heri Andreas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ahli geodesi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) itu bahkan menyebutkan prediksinya jika Semarang dan wilayah pesisir utara di Jateng bakal tenggelam lebih cepat daripada Jakarta, yang sebelumnya disebut-sebut akan tenggelam dalam 10 tahun kedepan.

Baca juga: Semarang Bakal Tenggelam, Ini Jurus Wali Kota Atasi Penurunan Tanah

Alasannya tak lain karena wilayah pesisir utara di Kota Semarang, Pekalongan, dan Demak mengalami penurunan tanah atau land subsidence yang sangat parah setiap tahunnya. Penurunan tanah di wilayah pesisir utara Jateng itu mencapai 10 sentimeter (cm) lebih tiap tahunnya.

Meski demikian, ternyata tidak hanya Semarang dan beberapa wilayah di Jateng saja yang memiliki potensi tenggelam. Beberapa kota di dunia juga mengalami persoalan yang sama.

Berikut beberapa kota di dunia yang juga terancam tenggelam, seperti dilansir dari suara.com:

1. Hanoi, Vietnam

Lebih dari 31 juta orang, hampir seperempat dari total populasi Vietnam, diperkirakan akan menghadapi ancaman banjir rob setidaknya sekali dalam setahun hingga 2050, demikian menurut studi yang dirilis lembaga penelitian AS, Climate Central. Skenario teranyar menyebut banjir rob tahunan akan memengaruhi daerah padat penduduk di Delta Mekong dan pantai utara di sekitar ibu kota Vietnam, Hanoi.

2. Shanghai, Cina

Berdasarkan hasil penelitian Climate Central, Shanghai di Tiongkok juga terancam tenggelam. Kota yang saat ini menampung 93 juta penduduk China itu diprediksi akan tenggelam pada 2050. Shanghai, yang merupakan kota terpadat di Cina, diperkirakan akan menjadi kota yang paling rentan terdampak banjir rob karena tidak punya sistem pertahanan pantai.

3. Kolkata, India

Di India, kenaikan permukaan laut diperkirakan membuat Kalkota yang saat ini dihuni sekitar 36 juta orang itu rentan terkena banjir tahunan pada 2050. Benggala Barat dan Odisha dianggap sangat berisiko, seperti kota Kolkata di bagian timur. Menurut Climate Central, tidak adanya pertahanan pantai seperti tanggul, membuat ketinggian suatu tempat jadi penentu sejauh mana banjir akan merendam daratan.

Baca juga: Hujan Seharian, Gorontalo Diterjang Banjir Bandang

4. Bangkok, Thailand

Lebih dari 10% warga di Thailand saat ini tinggal di daratan yang dapat terendam banjir pada tahun 2050. Letak ibu kota politik dan komersial itu hanya 1,5 meter di atas permukaan laut sehingga berisiko tergenang. Pemetaan yang dilakukan earth.org, organisasi nonprofit yang berbasis di Hong Kong, menunjukkan 94% warga Thailand akan mengungsi karena banjir pada tahun 2100.

5. Basra, Irak

Menurut model yang dibuat Climate Central, Basra juga sangat rentan terkena dampak banjir rob. Sebagian besar dari kota terbesar kedua di Irak tersebut dapat tenggelam pada tahun 2050. Para ahli memperkirakan dampaknya jauh melampaui perbatasan Irak, karena migrasi yang disebabkan oleh naiknya air laut dapat memicu atau memperparah konflik regional dan politik.

6. Alexandria, Mesir

Banjir juga dapat menyebabkan warisan budaya menghilang di masa depan. Alexandria didirikan oleh Alexander Agung lebih dari 2.000 tahun yang lalu, dan sebagian besar dari kota berpenduduk 5 juta di Mediterania itu terletak di dataran rendah. Pemetaan yang dilakukan earth.org memperlihatkan bahwa tanpa pengendalian banjir atau program relokasi, sebagian besar kota dapat terendam pada tahun 2100.

Baca juga: Heboh Pagar Tol Semarang-Solo Dijebol untuk Konten Video Truk Oleng

7. Jakarta, Indonesia

Kendaraan melintasi banjir yang menggenangi kawasan Bundaran Bank Indonesia di Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020) pagi. (Antara-Winda Wahyu Fariansih)
Kendaraan melintasi banjir yang menggenangi kawasan Bundaran Bank Indonesia di Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020) pagi. (Antara-Winda Wahyu Fariansih)

Meski tidak secara khusus tercantum dalam laporan Climate Central, Jakarta juga tak luput dari ancaman banjir kronis. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) potensi banjir meningkat di DKI Jakarta karena terjadi penurunan tanah di 40% wilayah ibu kota. Jakarta tenggelam rata-rata 1-15 cm per tahun dan hampir separuh kota sudah berada di bawah permukaan laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya