SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian virus corona. (Gov.uk)

Solopos.com, KLATEN — Lonjakan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 Kabupaten Klaten sepekan ini diklaim bukan karena kedatangan para pemudik dari luar daerah selama Lebaran.

Sumber penularan virus corona itu diperkirakan saat rangkaian kegiatan Lebaran yang tak menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Lonjakan kasus itu terlihat dari data per pekan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada periode Minggu-Sabtu (23-29/5/2021), jumlah total penambahan kasus Covid-19 dalam sepekan ada 285 orang. Selama sepekan itu ada 156 pasien Covid-19 yang sembuh dan 20 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Tren Kasus Covid-19 Jateng Meningkat, Ganjar Minta Dukungan Warga

Pada periode Minggu-Sabtu (16-22/5/2021), jumlah total penambahan kasus Covid-19 dalam sepekan ada 243 orang. Selama sepekan itu, ada 276 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh dan 19 pasien meninggal dunia.

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan ada lonjakan jumlah kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir. “Dari pasca-Lebaran itu dalam sepekan ada 248 kasus kemudian dalam sepekan berikutnya turun menjadi 243 kasus. Lalu sepekan berikutnya naik lagi menjadi 285 kasus,” kata Ronny, Selasa (1/6/2021).

Pemudik Sudah Kembali Ke Perantauan

Ronny mengatakan lonjakan kasus itu justru tak terjadi dari para pemudik. Ada 3.469 pemudik yang tiba di Klaten meski ada larangan. Ronny menuturkan hampir sebagian besar pemudik itu sudah kembali ke daerah perantauan masing-masing.

Baca Juga: Meledak, Kasus Covid-19 di Klaten Bertambah 88 Orang dalam Sehari

“Dari pemudik memang ada beberapa [kasus terkonfirmasi positif] tetapi terlokalisir. Seperti di Klaten Tengah itu pernah ada satu pemudik yang ternyata positif dan menulari di lingkup keluarganya saja dengan total sampai empat orang,” kata Ronny.

Lonjakan kasus Covid-19 Klaten justru terjadi pada rangkaian perayaan Lebaran dengan munculnya kasus-kasus transmisi lokal. Seperti kasus persebaran Covid-19 dari klaster halalbihalal di Dukuh Plosoarum, Desa Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara yang menular hingga ke puluhan orang dan dilakukan lockdown di tiga RT.

“Kasus-kasus di Plosoarum dan sebagainya yang muncul akhir-akhir ini karena rangkaian saat Lebaran itu,” ungkapnya.

Baca Juga: Kantor Kecamatan Gantiwarno Klaten Lockdown, Camat Ikut Di-Swab PCR

Halalbihalal Tak Disiplin Prokes

Ronny mengatakan lonjakan kasus itu terjadi lagi-lagi terkait kedisiplinan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Seperti kegiatan halalbihalal yang tanpa menerapkan protokol kesehatan terutama pemakaia masker dan pengaturan jarak.

Meski ada peningkatan kasus dalam sepekan terakhir, Ronny mengatakan Klaten masih berada pada zona oranye atau risiko sedang penularan Covid-19. Sementara untuk zona pengendalian tingkat RT sesuai PPKM mikro, ada dua RT yang masuk kategori zona merah. “Dua RT yang berada pada zona merah itu di Dukuh Plosoarum,” jelasnya.

Baca Juga: Waduh, Klaster Perkantoran Muncul di Kecamatan Gantiwarno Klaten

Disinggung okupansi ruang rawat pasien Covid-19 di rumah sakit, Ronny mengatakan masih mencukupi. Hal itu karena mayoritas orang positif Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan sehingga menjalani isolasi mandiri.

Dari total 300-an tempat tidur di 12 rumah sakit rujukan, masih ada 190-an tempat tidur yang kosong. “Sejak menginjak awal 2021 seluruh rumah sakit sudah diminta menyediakan tambahan tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya