SOLOPOS.COM - Ilustrasi perempuan (JIBI/Dok)

Banyak orang, khususnya perempuan yang meremehkan masalah kesehatan jiwa

Harianjogja.com, SLEMAN-Masih banyak orang Indonesia yang menutupi masalah kesehatan mentalnya karena malu atau dianggap aib.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Psikolog dari Unit Konsultasi Psikologi UGM Ismu Candra Kurniawati mengatakan, mengalami gangguan kesehatan mental seharusnya biasa saja, seperti halnya orang mengalami masalah kesehatan fisik lainnya. Banyak orang, khususnya perempuan yang meremehkan masalah kesehatan jiwa, kemudian tidak mempedulikan diri sendiri.

“Seringkali lingkungan sosial menuntut perempuan harus terlihat kalem dan bersikap lembut. Akibatnya, banyak perempuan yang memendam amarahnya dan ini salah satu bentuk tidak menyayangi diri sendiri,” kata dia melalui rilis yang diterima Harian Jogja, Senin (6/11/2017).

Baca juga : Ini Penyebab Perempuan Rentan Alami Tekanan Psikologis

Pemerhati Perkembangan Anak Usia Dini Wahyu Bramanto menambahkan pentingnya mengembangkan spiritualitas pada individu. “Religius dan spiritual merupakan dua hal yang berbeda. Spiritualitas membuat kita menyadari diri kita adalah spirit yang sama, tidak membedakan laki-laki maupun perempuan,” ungkap Wahyu dalam Talkshow Perempuan dan Kesehatan Jiwa yang diselenggarakan Srikandi Lintas Iman bersama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UAJY.

Ismu dan Wahyu mengajak masyarakat untuk semakin aktif mengakses layanan psikologi yang tersedia di Puskesmas dan  rumah sakit. Hal ini untuk mendorong kesadaran pemerintah dan pemberi layanan kesehatan akan adanya kebutuhan layanan psikolgis untuk masyarakat. “Kita harus mendorong budaya kesehatan mental,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya